Showing posts with label kecerdasan. Show all posts
Showing posts with label kecerdasan. Show all posts

Pendidikan Di Indonesia Alami Krisis Kecerdasan Emosional

7:00:00 PM
Sekolah ketika ini cenderung hanya mengajarkan hal-hal yang sangat standar terkait pendidikan.
Saat ini dunia pendidikan di Indonesia mengalami krisis kecerdasan emosional. Hal ini dikatakan Pemerhati sektor pendidikan dari forum Wiratama Institute, Rahmawati Habie. Menurutnya kalau pengembangan kecerdasan emosional dilakukan dengan benar, maka hal tersebut sanggup membantu dan meningkatkan proses pembelajaran.

"Siswa yang mempunyai kecerdasan emosi stabil, bisa mengendalikan amarah dan sanggup memecahkan duduk masalah antarpribadi sehingga secara signifikan sanggup memengaruhi prestasi berguru pada setiap mata pelajaran yang diajarkan di sekolah," kata Rahmawati yang Sekolahdasar.Net kutip dari Republika (07/10/17).

Senada dengan Rahmawati Habie, berdasarkan Pengamat Kebijakan Publik bidang Sosial Masyarakat dari Universitas Indonesia, Sri Handiman Supyansuri, sekarang banyak kalangan cukup umur yang mengalami krisis pengendalian diri. Hal itu terjadi akhir minimnya pembelajaran wacana kecerdasan emosional yang diajarkan di sekolah.

Sekolah ketika ini cenderung hanya mengajarkan hal-hal yang sangat standar terkait pendidikan, sehingga menyulitkan siswa untuk melihat serta berguru wacana pengendalian diri. Di sisi lain, banyak keluarga yang abai terhadap pendidikan emosional anak-anaknya sehingga tidak ada figur yang bisa menjadi pola bagi anak.

"Masalah kecerdasan emosional sanggup dipelajari dari orangtua sendiri. Bukan dari kecanggihan teknologi. Justru tanpa didikan orangtua secara langsung, maka akomodasi teknologi hanya akan merugikan pertumbuhan kecerdasan emosional anak," kata Handiman.

Nilai Buruk Di Sekolah Bukan Berarti Anak Bodoh

7:36:00 PM
Nilai Jelek di Sekolah Bukan Berarti Anak Bodoh Nilai Jelek di Sekolah Bukan Berarti Anak Bodoh
Tidak ada anak yang disebut ndeso hanya alasannya ialah nilai akademisnya di sekolah jelek.
Nilai di sekolah tidak sanggup mengatakan cerdas tidaknya seorang anak. Setiap anak mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda. Maka tidak ada anak yang disebut ndeso hanya alasannya ialah nilai akademisnya di sekolah jelek. Seorang jago kecerdasan multipel (Multiple Intelligences) dari Universitas Harvard Amerika Serikat, Thomas Amstrong mengungkapkan anak mempunyai kepintaran yang berbeda-beda.

"Ada anak yang nilai di sekolahnya bagus, bakir menjawab pertanyaan di sekolah dengan benar, punya IQ 150, tapi kepintaran bukan hanya soal itu," kata Thomas yang lansir dari laman Kompas (06/06/17).

Dalam teori multiple intelligences terdapat 8 jenis kecerdasan anak. Delapan jenis itu ialah kecerdasan linguistik (word smart), kecerdasan logika-matematika (number smart), kecerdasan visual-spasial (picture smart), kecerdasan gerak badan (body smart), kecerdasan bermusik (music smart), kecerdasan interpersonal (people smart), kecerdasan intrapersonal (self smart), dan kecerasan naturalis (nature smart).

"Semua anak sanggup mempunyai kepintaran yang berbeda-beda. Ada yang menonjol di suatu bidang tertentu, ada yang tidak. Orangtua harus mengetahui delapan jenis kepintaran ini," kata Thomas.

Baca: Setiap Anak Terlahir Unik, Ini Ciri Anak Berbakat

Untuk mengetahui delapan jenis kepintaran anak, orang renta sanggup mengamati tingkah laris mereka. Misalnya, anak suka memukul-mukul benda ibarat bermain drum, maka dia mungkin mempunyai minat di musik. Anak yang suka menciptakan sesuatu dengan tangan mereka, menyentuh, mengamati benda, cenderung mempunyai kepintaran body smart.

Jika kecerdasan anak sudah diketahui, berikanlah stimulus untuk membuatkan kepintaran anak tersebut. Misalnya, untuk anak yang mempunyai body smart, ajak si kecil bermain menyusun balok, melaksanakan aktivitas fisik ibarat olahraga.

"Orangtua harus meluangkan banyak waktu untuk memperhatikan belum dewasa mereka," katanya.

Teori multiple intelligences ini diperkenalkan oleh seorang profesor dari Havard University berjulukan Dr. Howard Gardner untuk mengukur potensi kecerdasan seseorang secara lebih luas.

Dampak Jelek Kalau Anak Dipaksa Arif Semua Pelajaran

3:33:00 PM
Dampak Buruk Jika Anak Dipaksa Pintar Semua Pelajaran Dampak Buruk Jika Anak Dipaksa Pintar Semua Pelajaran
Itu akan membunuh abjad anak dan mengakibatkan orang yang biasa saja nantinya.
Jangan memaksakan anak untuk pintar pada semua mata pelajaran di sekolah lantaran hal itu akan menghipnotis moralnya. Hal ini dikatakan Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat Dr Yanuar Asri, untuk mengingatkan orangtua biar tidak memaksakan keinginannya.

"Saat ini budaya kapitalisme orangtua terhadap anak semakin tinggi, contohnya anak lemah dalam satu atau dua pelajaran, maka ia akan melaksanakan aneka macam cara biar anaknya cerdik dalam segalanya," kata Yanuar yang kutip dari Antaranews (26/02/17).

Saat ini marak fenomena orangtua memasukkan anaknya ke daerah les biar unggul dalam semua mata pelajaran tanpa mengukur terlebih dahulu kemampuan anak. Sehingga nanti menciptakan anak terpaksa berguru pelengkap mengenai hal yang tidak disukainya.

Menurutnya, les itu boleh saja namun hanya sebatas untuk penyegaran bila ada yang belum tuntas di sekolah. Bimbingan berguru itu bukan untuk menciptakan anak cerdik terhadap pelajaran yang tidak ia kuasai, namun hanya untuk memperjelas kalau ada pelajaran yang belum dipahami saat di sekolah.

Baca juga: Les Semestinya Tidak Ada, Itu Tanggung Jawab Guru

Orangtua harus memahami bahwa proses pendidikan anak bukan untuk nilai-nilai di atas kertas melainkan penerapan pendidikan untuk hidup dengan beretika dan bermoral. Menurutnya, untuk apa bawah umur cerdik semua mata pelajaran tetapi tidak bermoral.

Orangtua dihimbau biar memperlihatkan pendidikan yang sehat kepada anaknya, menyerupai menunjang impian anak dengan memfasilitasi apa yang diminati. Misalnya, kata dia, anak menyukai puisi, maka berikan ia pelajaran pelengkap bahasa Indonesia dan hal-hal terkait lainnya.

Anak-anak tidak akan menjadi unggul saat orangtua memperlihatkan pelengkap belajar mengenai hal yang tidak ia minati. Misalnya di sekolah ia tidak unggul dalam pelajaran matematika, maka orang renta jangan memaksakan kehendak biar anaknya cerdik matematika lantaran itu akan membunuh abjad anak dan mengakibatkan orang yang biasa saja nantinya.

"Di luar negeri, banyak bawah umur yang diberi pelengkap berguru oleh orangtuanya menurut apa yang diminati oleh anak, oleh alasannya yaitu itu mereka maju dalam segala bidang," kata Yanuar.

Kecerdasan Anak Diturunkan Dari Ibunya

10:20:00 PM
Hasil penelitian menerangkan bahwa kecerdasan anak bergantung pada ibunya Kecerdasan Anak Diturunkan dari Ibunya
Hasil penelitian menerangkan bahwa kecerdasan anak bergantung pada ibunya.
Sebuah penelitian menemukan gen kecerdasan seorang anak diturunkan dari ibunya. Penelitian ini dilakukan oleh Psychology Spot. Hasilnya menyampaikan bahwa setiap gen dalam badan insan mempunyai sumber yang berbeda. Dan untuk gen kecerdasan, ditemukan berasal dari ibu.

Masih dari penelitian tersebut, yang lansir dari Goodhousekeeping.com (15/09/16) menyatakan bahwa gen kecerdasan anak berasal dari kromosom X. Dan perempuan membawa dua, itu artinya sang anak mendapat kecerdasan dari ibunya.

Jika sang ayah menurunkan beberapa gen kecerdasannya, kemungkinan untuk berkembang pada otak anak tidak ada. Hal ini disebabkan lantaran gen kecerdasan yang bekerja hanya gen yang berasal dari sang ibu.

"Jika gen yang sama diwariskan dari ayah, gen tersebut menjadi tidak aktif" tulis laporan dalam Psychology Spot.

Baca juga: Kecerdasan Anak Dipengaruhi Lingkungan Keluarga

Penelitian The Medical Research Council Social and Public Helath Sciences Unit di Amerika Serikat juga menerangkan bahwa kecerdasan anak bergantung pada ibunya.

Penelitian ini mewawancara 12.686 anak dengan rentang usia 14 sampai 22 tahun. Pertanyaan fokus pada IQ, edukasi dan status ekonomi. Dan hasilnya, faktor kecerdasan anak bergantung pada besar IQ ibunya.

Bukan Prestasi, Inilah Yang Menciptakan Anak Sukses

1:52:00 AM
 Sedangkan indeks prestasi berada di nomor urut  Bukan Prestasi, Inilah Yang Membuat Anak Sukses
Penentu sukses ialah komunikasi, kejujuran, dan kerja sama. Sedangkan indeks prestasi berada di nomor urut 17 dari 20 indikator utama.
Banyak yang salah persepsi dalam mengukur kesuksesan anak. Indikator utama yang diukur ialah indeks prestasi. Menurut Psikolog Fery Farhati Anies Baswedan, sedangkan kejujuran berada di nomor urut belakang.

"Kegagalan dalam pengasuhan anak terjadi alasannya ialah orang renta belum tahu bagaimana cara mendidik dan mengasuh anak yang baik serta benar," kata Fery yang kutip dari JPNN (22/05/16).

Baca juga: Ingin Anak Cerdas, Orangtua Juga Harus Belajar

Untuk membentuk aksara anak dalam suatu keluarga dimulai dari pengenalan, kemudian dibiasakan. Itu dilatih semoga konsisten sehingga menjadi kebiasaan, karakter, dan budaya anak.

"‎Ini dilakukan semenjak anak berusia dini. Kalau sedari kecil dibiasakan jujur, hingga remaja menjadi budaya dia," kata Fery.

Menurutnya, kebiasaan jujur yang ditanamkan orang renta semenjak dini akan menciptakan anak tidak berani berbohong. Budaya inilah yang akan dikembalikan dalam pengembangan aksara anak.

Hasil survei National Association of Colleges and Employers USA, menyebutkan di mana penentu sukses ialah komunikasi, kejujuran, dan kerja sama. Sedangkan indeks prestasi berada di nomor urut 17 dari 20 indikator utama.

"Orang renta di Indonesia selalu mengukur prestasi anak dari nilai indeks prestasi‎. Padahal itu di urutan belakang. Sedangkan di tiga urutan teratas ialah komunikasi, kejujuran, dan kerja sama," kata Fery.

Tanda-Tanda Anak Ber-Iq Tinggi Sesuai Tahapan Umurnya

4:50:00 PM
Inilah sepuluh tanda anak mempunyai IQ tinggi sesuai tahapan umurnya Tanda-tanda Anak Ber-IQ Tinggi Sesuai Tahapan Umurnya
Inilah sepuluh tanda anak mempunyai IQ tinggi sesuai tahapan umurnya.
Anak mempunyai IQ atau kecerdasan intelektual tinggi sanggup dilihat tanda-tandanya. Untuk memastikannya, dalam setiap tahap umur mempunya gejala tersendiri. Seperti dilansir dari News.com.au yang ditulis Republika (01/02), para ilmuwan di University of Warwick mengemukakan sepuluh tanda anak mempunyai IQ tinggi sesuai tahapan umurnya.

1. Bayi gres lahir

Semakin besar berat bayi maka semakin tinggi juga kecerdasan yang dimiliki anak yang gres dilahirkan tersebut. Sebuah studi terhadap lebih dari tiga ribu bayi British Medical Journal mengemukakan bobot bayi ketika lahir maka semakin besar IQ-nya. Namun bisa saja berat bayi yang besar dikarenakan gizi yang baik.

2. Usia 12 hingga 24 bulan

Pada usia ini ditandai anak berbicara dengan bermacam-macam bahasa yang menjadi salah satu trik untuk mendorong perkembangan otak pada balita. Mereka yang lahir dari orang bau tanah yang memliki perbedaan bahasa mempunyai IQ yang lebih baik.

3. Usia tiga tahun

Tinggi badan pada usia ini biasanya mencerminkan anak tersebut bisa mempunyai banyak kesempatan terbaik. Pada awal usia tiga tahun, sebelum sekolah mempunyai kesempatan untuk memainkan tugas maka anak yang lebih tinggi lebih mempunyai kemampuan pada tes kognitif.

4. Usia empat tahun

IQ tinggi terlihat pada anak yang bahagia menggambar dan ketertarikan dengan seni ketika usia empat tahun. Anak-anak yang menyerupai itu biasanya ketika remaja bisa lebih cerdas sebab kelebihan IQ-nya.

5. Usia enam tahun

Pada usia ini, kecerdasan emosional anak sanggup ditingkatkan dengan memainkan alat musik. Para peneliti di University of Vermont College mengemukakan hasil scan otak dari 232 anak berusia enam hingga 18 tahun yang sangat sehat. Mereka menemukan, bawah umur yang memainkan instrumen semenjak kecil bisa mengatur kecemasan dan emosi lebih baik.

6. Usia tujuh tahun

Para ilmuwan menyatakan, bawah umur yang membaca semenjak dini merupakan indikator serta kunci kecerdasan. Studi oleh University of Edinburgh dan King College London mengemukakan, bawah umur mempunyai kemampuan membaca lebih baik dari rata-rata pada usia tujuh tahun dan terlihat dalam membenamkan diri dalam novel, serta tampil baik di tes IQ sebagai remaja.

7. Usia delapan tahun

Pada ketika usia delapan tahun maka anak terlihat lebih sering begadang dan telat berdiri pagi maka diperkirakan mempunyai IQ tinggi. Penelitian oleh London School of Economics memperlihatkan bahwa orang cukup umur cerdas lebih mungkin untuk beraktivitas hingga larut malam yang sudah terbiasa semenjak usia dini.

8. Usia sembilan tahun

Makan sarapan sehat pada usia dini memperlihatkan peluang pada anakan-anak terutama usia sembilan tahun mempunyai kelebihan tes akademik di atas rata-rata. Mengonsumsi sereal, roti, dan susu pada pagi hari merupakan pilihan terbaik.

9. Usia sepuluh tahun

Indikator kunci dari kecerdasan, bawah umur pada usia ini bahagia sekali bicara dan lebih aktif dibandingan anak lainnya. Sejalan dengan banyak membaca semenjak dini merupakan indikator kecerdasan tinggi untuk masa depan.