Showing posts with label anak. Show all posts
Showing posts with label anak. Show all posts

Waspada, Bandar Narkoba Incar Anak Tk Dan Sd

7:43:00 PM
 terutama orangtua dan kalangan pendidik diminta meragukan peredaran narkoba Waspada, Bandar Narkoba Incar Anak Taman Kanak-kanak dan SD
Bandar narkoba hari ini menyasar bawah umur Taman Kanak-kanak dan SD.
Semua pihak, terutama orangtua dan kalangan pendidik diminta meragukan peredaran narkoba. Terlebih, ketika ini bawah umur usia sekolah menjadi sasaran para pengedar. Hal ini dikatakan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa melalui keterangan tertulisnya.

"Bandar narkoba hari ini menyasar bawah umur Taman Kanak-kanak dan SD. Dari umur 5 tahun mereka ditawari permen rasa susu. Ternyata itu narkoba. Dan bawah umur ini karenanya kecanduan," kata Khofifah yang kutip dari Liputan6.com (03/01/17).

Seperti yang banyak diberitakan, baru-baru ini publik dikejutkan dengan informasi perihal bawah umur yang mabuk, berhalusinasi, bahkan tewas sebab tidak sengaja mengonsumsi pil Paracetamol, Caffeine, dan Corisoprodol atau PCC.

"Ini sungguh memprihatinkan. Karena mereka ialah anak bangsa, masa depan negara ada di tangan mereka. Maka ini menjadi PR kita bersama bagaimana mencegah bawah umur dari paparan narkoba," kata Khofifah.

Upaya preventif untuk memerangi narkoba dimulai dari keluarga sebagai lingkungan terkecil dan terdekat. Upaya yang dilakukan diantaranya memberi pemahaman ancaman narkoba, peka terhadap lingkungan dan perubahan sikap anak atau lingkungan sekitar.

"Kekuatan bangsa ini salah satunya bersumber dari ketahanan keluarga. Kedekatan dan ikatan emosional yang besar lengan berkuasa dalam keluarga bisa membentengi bawah umur dari narkoba," jelasnya.

Selain keluarga, sekolah sebagai lingkungan kedua anak-anak, juga harus waspada. Kepala sekolah dan guru juga harus waspada, mengontrol anak didiknya, dan membangun kedekatan dengan bawah umur tidak hanya sebatas kekerabatan guru dan murid.

"Memerangi narkoba bukan hanya kiprah pemerintah. Tapi perlu kerja bersama orangtua, guru, RT, RW, tetangga. Semuanya saling terkait. Semua harus waspada dan saling mengingatkan," tambah Khofifah.

Jokowi Ingin Sekolah Ajarkan Pengusaan Teknologi

5:36:00 AM
Jokowi Ingin Sekolah Ajarkan Pengusaan Teknologi  Jokowi Ingin Sekolah Ajarkan Pengusaan Teknologi
Jokowi mengingatkan bahwa ke depan penguasaan IT sangat penting alasannya ialah itu pengenalan sedini mungkin.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin sekolah mengajarkan pengusaan Teknologi Informasi atau Information Technology (IT) kepada para murid. Hal ini dikatakan Presiden dikala membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Baca juga: Jokowi Minta Guru Tekankan Nilai Etika Pada Siswa

"Saya juga ingin mengingatkan bahwa ke depan penguasaan IT sangat penting alasannya ialah itu pengenalan sedini mungkin sekaligus memagari belum dewasa kita dari penggunaan sosial media. Ajari mereka contohnya yang di SD mengenai penggunaan microsoft word, excel alasannya ialah ke depan akan sangat mempunyai kegunaan bagi anak didik kita," kata Jokowi.

Dia menyampaikan anggaran pendidikan pada tahun 2017 mencapai Rp400 triliun. Anggaran pendidikan tidak sedikit itu bila arahnya tidak sempurna sasaran akan banyak yang hilang percuma. Selain itu, Jokowi juga mengusulkan kembali digalakkan lomba-lomba antarsekolah semenjak tingkat kecamatan.

"Dulu saya ingat dikala kita masih kecil ada lomba per kecamatan. Setiap semester niscaya ada lomba sebelum kita libur. Tapi kini tidak banyak, baik lomba olah raga, atau lomba melukis. Mungkin belum dewasa kini lebih modern jadi ada lomba menciptakan video, lomba menciptakan blog, lomba menciptakan aplikasi," kata Jokowi.

Sekolah juga diminta menumbuhkan rasa sosial murid kepada lingkungan sekitar melalui ekstrakurikuler dan aktivitas kemasyarakatan, Presiden mencontohkan contohnya sebulan atau dua bulan sekali mengunjungi panti jompo supaya ada rasa sosial dalam diri anak-anak.

"Kemudian besih-bersih kampung sekitar, supaya belum dewasa mempunyai rasa sosial budaya terhadap lingkungannya. Hal-hal ibarat ini yang kelihatan mulai kita tinggalkan sehingga kita lupa membangun dan memupuk rasa sosial budaya kepada belum dewasa kita," ungkapnya.

Anak Indonesia Besar Lengan Berkuasa Dalam Hapalan Lemah Penalaran

3:54:00 AM
Anak Indonesia Kuat dalam Hapalan Lemah Penalaran Anak Indonesia Kuat dalam Hapalan Lemah Penalaran
Anak-anak Indonesia, berpengaruh dalam hapalan namun lemah dalam penalaran.
Anak-anak Indonesia unggul dibidang hapalan namun lemah dalam hal penalaran. Hal ini dikatakan Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Nizam dalam konferensi pers di Jakarta.

"Anak-anak Indonesia, berpengaruh dalam hapalan namun lemah dalam penalaran," kata Nizam yang kutip dari Antara (14/12/16).

Dia memberi pola soal pada Programme for Internasional Student Assessment (PISA) yang berisi hapalan, belum dewasa Indonesia mempunyai nilai yang tinggi. Namun, begitu soal tersebut diubah, nilai belum dewasa tersebut pribadi merosot.

Untuk itu, ke depan pihaknya akan berupaya supaya belum dewasa terbiasa dalam mengerjakan soal yang memerlukan penalaran.

Peringkat dan capaian nilai PISA Indonesia untuk 2015 mengalami peningkatan sebanyak enam peringkat atau naik dari sebelumnya peringkat 71 pada 2012 menjadi peringkat 64 pada 2015.

Baca juga: Alhamdulillah, Pendidikan Indonesia Rangking 4 Dunia

Hasil survei 2015, mengatakan kenaikan pencapaian pendidikan di Indonesia yang signifikan yakni sebesar 22,1 poin. Sebelumnya pada hasil survei 2012, Indonesia menempati peringkat 71 dari 72 negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).

PISA merupakan sistem ujian yang diinisiasi oleh OECD untuk mengevaluasi sistem pendidikan di seluruh dunia. Setiap tiga tahun, siswa berusia 15 tahun dipilih secara acak untuk mengikuti tes dari tiga kompetensi yakni membaca, matematika dan sains.

Anak Sering Bermain Dengan Orangtua Akan Tumbuh Cerdas

12:26:00 AM
Anak yang Sering Bermain dengan Orangtua Akan Tumbuh Cerdas Anak Sering Bermain dengan Orangtua Akan Tumbuh Cerdas
Cara ampuh membesarkan anak supaya cerdas yaitu orangtua harus lebih sering menghabiskan waktu bermain dengan anak.
Setiap orangtua niscaya menginginkan anak mereka tumbuh cerdas. Salah satu cara ampuh dalam membesarkan anak supaya cerdas dan berperilaku baik yaitu orangtua harus lebih sering menghabiskan waktu bermain dengan anak. Komunikasi dua arah yang baik antar orangtua dan anak, memperlihatkan laba pada otak mereka untuk berkembang dan terbentuk sehat serta sempurna.

"Jika Anda ingin mempunyai anak yang antusias dalam mempelajari banyak hal di sekeliling mereka, dan sanggup membangun hubungan yang baik dengan teman-teman sebayanya, maka orangtua harus membantu anak untuk meningkatkan level dopamine pada otak mereka," kata Margot Sunderland, Psychotherapist, Child Mental Health, London, Inggris yang lansir dari Kompas (25/09).

Dopamine yaitu senyawa transmisi saraf yang berperan penting dalam mengakibatkan perasaan senang atau nyaman. Lalu, berdasarkan Sunderland, dopamine pelepasan hormon dopamine semakin optimal ketika anak merasa senang dan senang ketika bisa memecahkan atau menemukan tanggapan dari sebuah persoalan. Pada kondisi tersebut kualitas otak terus meningkat.

Aktivitas yang disinyalir bisa menstimulasi rasa ingin tau dan kritis pada anak yaitu permainan yang membutuhkan gerakan fisik antara anak dan orangtua. Menurut penulis buku The Science of Parenting tersebut hubungan yang baik antara orangtua dan anak membentuk sifat berani bertanya pada anak.

Baca juga: Berikan Anak Mainan Sungguhan Bukan Gadget

"Saat bermain dengan anak, orangtua harus memperlihatkan dukungan. Jadi, bila sedang main lompat tali, orangtua jangan ragu untuk berteriak ‘Wow lompatanmu tinggi sekali, nak’. Seruan yang demikian menciptakan produksi dopamine pada otak anak semakin aktif. Sebaliknya, kalau orangtua membisu saja, maka level dopamine pada otak anak terus menurun," terang Sutherland.

Kecerdasan Anak Diturunkan Dari Ibunya

10:20:00 PM
Hasil penelitian menerangkan bahwa kecerdasan anak bergantung pada ibunya Kecerdasan Anak Diturunkan dari Ibunya
Hasil penelitian menerangkan bahwa kecerdasan anak bergantung pada ibunya.
Sebuah penelitian menemukan gen kecerdasan seorang anak diturunkan dari ibunya. Penelitian ini dilakukan oleh Psychology Spot. Hasilnya menyampaikan bahwa setiap gen dalam badan insan mempunyai sumber yang berbeda. Dan untuk gen kecerdasan, ditemukan berasal dari ibu.

Masih dari penelitian tersebut, yang lansir dari Goodhousekeeping.com (15/09/16) menyatakan bahwa gen kecerdasan anak berasal dari kromosom X. Dan perempuan membawa dua, itu artinya sang anak mendapat kecerdasan dari ibunya.

Jika sang ayah menurunkan beberapa gen kecerdasannya, kemungkinan untuk berkembang pada otak anak tidak ada. Hal ini disebabkan lantaran gen kecerdasan yang bekerja hanya gen yang berasal dari sang ibu.

"Jika gen yang sama diwariskan dari ayah, gen tersebut menjadi tidak aktif" tulis laporan dalam Psychology Spot.

Baca juga: Kecerdasan Anak Dipengaruhi Lingkungan Keluarga

Penelitian The Medical Research Council Social and Public Helath Sciences Unit di Amerika Serikat juga menerangkan bahwa kecerdasan anak bergantung pada ibunya.

Penelitian ini mewawancara 12.686 anak dengan rentang usia 14 sampai 22 tahun. Pertanyaan fokus pada IQ, edukasi dan status ekonomi. Dan hasilnya, faktor kecerdasan anak bergantung pada besar IQ ibunya.

Anak Yang Mempunyai Banyak Buku Cenderung Sukses

12:04:00 AM
Anak yang Memiliki Banyak Buku Cenderung Sukses Anak yang Memiliki Banyak Buku Cenderung Sukses

Anak-anak yang semenjak dini dibiasakan dengan lingkungan banyak buku akan tumbuh dengan karier yang sukses di lalu hari. Ini merupakan hasil kesimpulan penelitian yang dipublikasikan pada Economic Journal.

Baca juga: 4 Cara Membuat Anak Gemar Membaca

Seperti yang kutip dari Republika (05/06/16), penelitian ini dilakukan tiga orang ekonom dari University of Padua. Giorgio Brunello, Guglielmo Weber, dan Christoph Weiss. Dengan responden enam ribu laki-laki dari sembilan negara di Benua Eropa.

Berdasarkan apakah mereka mempunyai kurang dari 10 buku di rumah mereka, rak buku, lemari yang muat sekitar 100 buku, dua lemari buku, atau lebih dari dua lemari buku. Aspek pendidikan juga menjadi salah satu kriteria.

“Sementara sejumlah orang di daerah perdesaan paling dipengaruhi oleh reformasi (pendidikan formal pada periode masa tersebut), sejumlah orang lainnya dengan banyak buku kepunyaan menikmati penghasilan yang lebih tinggi,” tulis kutipan penelitian itu.

Tambahan beberapa tahun sekolah juga diketahui meningkatkan penghasilan mereka saat dewasa, sampai sembilan persen. Kemudian, mereka yang mempunyai buku lebih sedikit, hanya menikmati kenaikan penghasilan sebesar lima persen selama hidupnya. Untuk mereka yang mempunyai buku lebih banyak, peningkatan penghasilan dapat mencapai 21 persen.

Mereka yang mempunyai susukan lebih luas terhadap buku akan lebih mendapat kesempatan luas untuk meningkatkan penghasilan langsung dibandingkan dengan mereka yang mempunyai lebih sedikit buku.

Lingkungan dengan banyak buku akan memengaruhi belum dewasa untuk lebih banyak meluangkan waktu membaca. Dan dengan membaca, prestasi anak di sekolah dapat semakin meningkat.