Tidak ada anak yang disebut ndeso hanya alasannya ialah nilai akademisnya di sekolah jelek. |
"Ada anak yang nilai di sekolahnya bagus, bakir menjawab pertanyaan di sekolah dengan benar, punya IQ 150, tapi kepintaran bukan hanya soal itu," kata Thomas yang lansir dari laman Kompas (06/06/17).
Dalam teori multiple intelligences terdapat 8 jenis kecerdasan anak. Delapan jenis itu ialah kecerdasan linguistik (word smart), kecerdasan logika-matematika (number smart), kecerdasan visual-spasial (picture smart), kecerdasan gerak badan (body smart), kecerdasan bermusik (music smart), kecerdasan interpersonal (people smart), kecerdasan intrapersonal (self smart), dan kecerasan naturalis (nature smart).
"Semua anak sanggup mempunyai kepintaran yang berbeda-beda. Ada yang menonjol di suatu bidang tertentu, ada yang tidak. Orangtua harus mengetahui delapan jenis kepintaran ini," kata Thomas.
Baca: Setiap Anak Terlahir Unik, Ini Ciri Anak Berbakat
Untuk mengetahui delapan jenis kepintaran anak, orang renta sanggup mengamati tingkah laris mereka. Misalnya, anak suka memukul-mukul benda ibarat bermain drum, maka dia mungkin mempunyai minat di musik. Anak yang suka menciptakan sesuatu dengan tangan mereka, menyentuh, mengamati benda, cenderung mempunyai kepintaran body smart.
Jika kecerdasan anak sudah diketahui, berikanlah stimulus untuk membuatkan kepintaran anak tersebut. Misalnya, untuk anak yang mempunyai body smart, ajak si kecil bermain menyusun balok, melaksanakan aktivitas fisik ibarat olahraga.
"Orangtua harus meluangkan banyak waktu untuk memperhatikan belum dewasa mereka," katanya.
Teori multiple intelligences ini diperkenalkan oleh seorang profesor dari Havard University berjulukan Dr. Howard Gardner untuk mengukur potensi kecerdasan seseorang secara lebih luas.