Dengan 2 kebiasaan sederhana ini, setiap anak akan kembali kepada fitrahnya, insan yang cerdas. |
Kebiasaan pertama seorang guru yang vital ialah penggunaan kebanggaan bukan hukuman. Hindari mematahkan semangat mencar ilmu siswa dengan gerutuan. Kebiasaan kedua ialah guru-guru terbaik memvariasikan metode mengajar antara metode menerangkan dan metode bertanya, segera perbaiki kesalahan murid kalau ada.
Guru terbaik memperlihatkan kebanggaan jauh lebih sering daripada guru yang buruk. Saat mengajar, guru yang kinerjanya jelek seringkali mematahkan semangat siswa dengan gerutuan seperti, “Bukannya gres tadi saya ajarkan? Kok kau udah lupa sih.”
Guru mendukung siswa bahkan yang prestasi belajarnya biasa-biasa saja sehingga kebiasaan mencar ilmu pun tumbuh. Guru-guru terbaik memuji bukan hanya dari hasil ujian, namun dari setiap perkembangan yang murid lewati untuk menjadi lebih baik. Proses mencar ilmu yang murid-murid jalani.
Guru terbaik sering mengubah-ubah cara mengajar dari menerangkan ke bertanya kepada murid-muridnya atau banyak sekali bentuk ujian lainnya. Ketika diperlukan, mereka segera memperbaiki kesalahan muridnya.
Baca: Tips Mengajar yang Menarik dan Menyenangkan Bagi Guru
Guru-guru yang kinerjanya jelek menghabiskan waktu menjelaskan pelajaran secara membosankan kemudian membiarkan siswanya mencar ilmu sendiri, seringkali membiarkan siswa yang mengulangi kesalahan yang sama.
Guru-guru dengan 2 kebiasaan ini bisa mengalahkan statistik dan menciptakan muridnya bahagia mencar ilmu di sekolah. Di rumah, orang bau tanah juga sanggup memakai 2 kebiasaan tersebut untuk mendidik anak. Dengan 2 kebiasaan sederhana ini, setiap anak akan kembali kepada fitrahnya, insan yang cerdas.