|
Sebagai orangtua, Anda bisa membantu anak mempersiapkan ujian anak. |
Ujian sekolah untuk tingkat SD dan sederajat akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang. Biasanya segala ketegangan dihadapi bawah umur yang menjalani ujian. Mereka mengalami stres pra-ujian, hal itu bisa terbaca dari sikap mereka. Misalnya, gampang marah, gampang sedih, gelisah, dan enggan menjalankan acara yang biasanya mereka sukai.
Ada beberapa srategi yang sanggup dilakukan orang orangtua dalam mendampingi anak melewati masa-masa ujiannya. Ayah Ibu bisa mempraktikkan taktik ini dikala anak menjalani masa ujian, baik ketika ulangan, ujian tengah semester, dan selesai semester. Sebagai orangtua, Anda bisa
membantu anak mempersiapkan ujian anak dengan cara-cara berikut ini:
1. Bangun kepercayaan diri mereka. Ajari anak untuk lebih berani dengan membuktikan Anda percaya mereka bisa melampaui ujian, bahkan dikala mereka merasa gugup. Menyebarkan perasaan positif, akan sangat mendukung mereka meraih sukses.
2. Mendampingi secara emosional. Saat menjalani masa sulit menyerupai ujian, bawah umur membutuhkan kehadiran dan perhatian lebih dari orang tuanya. Mereka perlu dimengerti, maka jangan sepelekan saat-saat bisa bersama mereka. Hal itu akan menciptakan mereka merasa kondusif dan percaya diri. Bersikaplah terbuka akan apapun yang ingin disampaikan anak-anak.
3. Ajari dan beri teladan bagaimana berpikir positif. Mengajarkan kata-kata penegasan penting buat anak-anak. Misalnya mengganti kata-kata “Saya tidak bisa” dengan membiasakan anak mengatakan, “Saya akan mencobanya.”
4. Bantu anak untuk punya persiapan yang rinci. Berkordinasi dengan sekolah wacana dimana bawah umur akan menjalankan ujiannya. Apa saja yang akan diujikan, bagaimana ujian akan berlangsung. Lebih baik lagi kalau Anda dan anak sudah mengunjungi daerah ujian akan dilaksakan.
5. Belajar bersama-sama. Dipastikan bahwa orangtua sanggup bersama anak membuka buku membahas mata pelajaran yang akan dihadapi dikala ujian. Tanyakan pokok bahasan apa saja yang akan diujikan. Setelah bahan pokok ujian dibaca dan dipelajari bersama orangtua sekira satu jam, berikanlah kesempatan anak untuk berguru sendiri.
6. Hargai perjuangan anak dan tidak membebaninya. Hindari memberi sasaran terlalu tinggi di luar kemampuan anak. Pasalnya, setiap anak mempunyai tingkat kemampuan yang beragam. Ajari anak Anda semoga ujian bukan atas dasar berkompetisi dengan orang lain, melainkan dengan diri sendiri untuk mencapai hasil yang terbaik.
7. Berdiskusi wacana pemecahan masalah. Ajak anak untuk mendiskusikan tak hanya wacana bahan yang akan diujikan tapi juga bagaiman taktik menghadapi ujian. Seperti contohnya mengerjakan hal-hal yang gampang dulu.
8. Mendiskusikan perasaaan. Dorong anak untuk bicara wacana apa yang mereka rasakan. Dengarkan dengan empati, sehingga mereka mengerti bahwa mereka dipahami dan bahwa perasaan tegang mereka yakni sesuatu yang normal.
9. Memberi santunan dengan setulus hati. Sampaikan bahwa Anda sebagai orangtua mendukung dan siap untuk berada di samping anak dikala keadaan mudah, ataupun sulit dikala mengadapi ujian sekolah. Besarkan hatinya semoga anak sanggup menjalani ujian dengan hening dan nyaman.
10. Beri kesempatan anak beristirahat Cara berguru yang baik yakni dengan berguru secara rutin, sehingga anak tak perlu memforsir diri dikala malam sebelum tes tiba. Beri kesempatan anak untuk beristirahat dikala mereka mulai kesulitan berkonsentrasi, entah dengan mendengarkan musik, menonton video pendek lucu, atau hal-hal lain yang bisa menyegarkan kepalanya.