Melalui metode puzzle jigsaw siswa mendapat pengalaman secara langsung. |
Puzzle jigsaw merupakan metode pembelajaran kolaborasi antara permainan puzzel dengan metode kooperatif model jigsaw. Menurut Adenan (1989: 9) dinyatakan bahwa puzzle dan games ialah bahan untuk memotivasi diri secara nyata dan merupakan daya penarik yang kuat. Puzzle dan games untuk memotivasi diri alasannya hal itu mengatakan sebuah tantangan yang sanggup secara umum dilaksanakan dengan berhasil. Sedangkan berdasarkan Hadfield (1990: v), puzzle ialah pertanyaan-pertanyaan atau duduk kasus yang sulit untuk dimengerti atau dijawab.
Tarigan (1986: 234) menyatakan bahwa pada umumnya para siswa menyukai permaianan dan mereka sanggup memahami dan melatih cara penggunaan kata-kata, puzzle, crosswords puzzle, anagram dan palindron. Sedangkan Jigsaw ialah salah satu metode kooperatif yang lebih mengetengahkan kerja sama tim dalam memecahkan masalah.
Jigsaw meruapakan salah satu metode kooperatif dalam PAKEM. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ialah suatu tipe pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bab bahan mencar ilmu dan bisa mengajarkan bahan tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 2001).
Metode puzzle jigsaw ini mengajak siswa untuk menyusun potongan-potongan gambar dan diubahsuaikan dengan mal yang telah disediakan sehingga membentuk sebuah gambar yang benar. Selain menyusun potongan gambar, siswa juga dituntut untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan arahan puzzle yang telah disusun.
Melalui metode puzzle jigsaw siswa mendapat pengalaman secara langsung, mengambarkan konsep secara menyenangkan, menggali kreatifitas, melatih cara berfikir tingkat tinggi, menguatkan hafalan, mencar ilmu bekerja sama dengan sobat dan hasilnya siswa memperoleh kebenaran secara nyata dan ganda.
Dengan metode puzzle jigsaw siswa dituntut aktif berfikir merangkaikan kepingan gambar dan goresan pena sebuah konsep pembelajaran tak beraturan sehingga membentuk konsep yang saling bertautan. Metode ini menekankan bahwa mencar ilmu intinya ialah proses berpikir.
Selain untuk mengkonkretkan konsep yang terdapat dalam pembelajaran, metode puzzle jigsaw diharapkan sanggup membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Dengan kata lain, penggunaan puzzle dalam pembelajaran sanggup memperbesar minat dan perhatian siswa.
Langkah-langkah penerapan metode puzzle jigsaw sebagai berikut:
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok induk. Setiap anggota kelompok mendapat kartu warna.
2. ‘Siswa yang mendapat kartu yang berwarna sama bergabung menjadi kelompok gres yang disebut kelompok ahli.
3. Setiap kelompok jago mendapat sebuah puzzle dan menyusunnya.
4. Kelompok yang telah berhasil menyusun puzzle , berhak mengambil kartu soal dan menjawab pertanyaan yang ada pada kartu soal tersebut.
5. Siswa kembali ke kelompok induk dan melaporkan apa yang telah didapat dari kelompok ahli.
6. Kelompok jago bertugas menjawab pertanyaan yang dibagikan guru berdasarkan pengetahuan yang telah didapat dari kelompok ahli.
7. Melaporkan hasil kerja kelompok induk di depan kelas.
8. Guru dan siswa tolong-menolong menyimpulkan bahan yang telah dipelajari.
Penerapan metode puzzle jigsaw disamping akan memudahkan anak dalam memahami materi, penggunaan metode ini juga bermanfaat untuk :
a) Mengembangkan kapasitas anak dalam mengamati dan melaksanakan percobaan
b) Membedakan bagian-bagian dari sebuah benda dan meminta bawah umur untuk menyatukannya kembali
c) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
d) Mengembangkan koordinasi motorik halus.
Dengan memakai metode yang lebih menarik dan menantang, siswa sanggup termotivasi sebagaimana Ivas K. Davles (1991:215) bila seseorang telah termotivasi maka mereka siap untuk melaksanakan hal-hal yang diharapkan sesuai dengan yang dikehendaki.