Anak-anak Indonesia, berpengaruh dalam hapalan namun lemah dalam penalaran. |
"Anak-anak Indonesia, berpengaruh dalam hapalan namun lemah dalam penalaran," kata Nizam yang kutip dari Antara (14/12/16).
Dia memberi pola soal pada Programme for Internasional Student Assessment (PISA) yang berisi hapalan, belum dewasa Indonesia mempunyai nilai yang tinggi. Namun, begitu soal tersebut diubah, nilai belum dewasa tersebut pribadi merosot.
Untuk itu, ke depan pihaknya akan berupaya supaya belum dewasa terbiasa dalam mengerjakan soal yang memerlukan penalaran.
Peringkat dan capaian nilai PISA Indonesia untuk 2015 mengalami peningkatan sebanyak enam peringkat atau naik dari sebelumnya peringkat 71 pada 2012 menjadi peringkat 64 pada 2015.
Baca juga: Alhamdulillah, Pendidikan Indonesia Rangking 4 Dunia
Hasil survei 2015, mengatakan kenaikan pencapaian pendidikan di Indonesia yang signifikan yakni sebesar 22,1 poin. Sebelumnya pada hasil survei 2012, Indonesia menempati peringkat 71 dari 72 negara anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
PISA merupakan sistem ujian yang diinisiasi oleh OECD untuk mengevaluasi sistem pendidikan di seluruh dunia. Setiap tiga tahun, siswa berusia 15 tahun dipilih secara acak untuk mengikuti tes dari tiga kompetensi yakni membaca, matematika dan sains.