Showing posts with label Ujian Sekolah. Show all posts
Showing posts with label Ujian Sekolah. Show all posts

Kisi-Kisi Ujian Sekolah Usbn Sd/Mi Tahun 2018

7:19:00 PM
 tetapkan kebijakan gres untuk ujian simpulan di jenjang sekolah dasar  Kisi-Kisi Ujian Sekolah USBN SD/MI Tahun 2018
Download Kisi-Kisi Ujian Sekolah USBN SD/MI Tahun 2017/2018
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tetapkan kebijakan gres untuk ujian simpulan di jenjang sekolah dasar (SD), yakni dengan menerapkan ujian sekolah berstandar nasional (USBN). USBN di tingkat SD/MI tahun pelajaran 2017/2018 hanya menguji tiga mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Pada USBN tahun 2018, sebesar 20 persen sampai 25 persen soal disiapkan oleh Pusat sebagai soal jangkar (anchor), dan 75 persen sampai 80 persen disiapkan oleh guru yang tergabung dalam kelompok kerja guru (KKG). Format ujian ini berbeda dengan US/M yang sebanyak 25 persen soal oleh Pusat, dan 75 persen soal disiapkan oleh guru dan dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan.

Kisi-Kisi USBN untuk SD/MI tahun pelajaran 2017/2018 yang sudah dirilis. Kisi-kisi ini dipakai sebagai contoh dalam penyusunan soal USBN SD/MI tahun 2018 yang memakai bahan irisan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 dengan Kurikulum 2013. Kisi-kisi USBN SD/MI tahun pelajaran 2017/2018 sanggup didownload melalui tautan berikut ini:


Format kisi-kisi USBN SD/MI tahun 2018 memuat level kognitif dan ruang lingkup materi. Level kognitif tersebut meliputi, pengetahuan dan pemahaman, aplikasi, dan penalaran. Lingkup bahan Bahasa Indonesia terdiri dari membaca sastra, nonsastra, menulis, dan menyunting kata. Lingkup bahan Matematika terdiri dari bilangan, geometri dan pengukuran, dan pengolahan data. Sedangkan lingkup bahan IPA yaitu, mahkluk hidup dan lingkungannya, struktur dan fungsi makhluk hidup, benda dan sifatnya, bumi dan alam semesta.

KISI-KISI USBN SD/MI TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Jenjang : SD/MI
Kurikulum : 2006/2013 (IRISAN)

Level Kognitif
Pengetahuan dan Pemahaman

  • Mengidentifikasi
  • Menentukan
  • Memaknai


Lingkup Materi
Membaca Nonsastra
Peserta didik dapat:

  • menentukan makna kata/istilah pada teks 
  • menentukan antonim/sinonim 
  • menggali gosip tersurat teks 
  • menentukan unsur teks (kalimat utama/penjelas).

Pembuatan Soal Usbn Sd Lebih Melibatkan Guru

6:05:00 AM
Pembuatan Soal USBN SD Lebih Melibatkan Guru Pembuatan Soal USBN SD Lebih Melibatkan Guru
Proses pembuatan soal USBN tingkat SD akan lebih melibatkan guru setempat atau Kelompok Kerja Guru (KKG).
Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy memastikan bahwa pembuatan soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) tingkat SD (SD) yang akan dilaksanakan tahun 2018 ini akan melibatkan para guru setempat.

"Guru harus membikin soal, dan soalnya lalu juga dibimbing supaya lebih berkualitas. Kaprikornus konteksnya untuk guru terkait USBN ibarat itu," kata Muhadjir yang kutip dari Jawa Pos (21/01/18).

Selama ini guru-guru tidak bisa menciptakan soal. Ketika nanti menerima training dan bimbingan, ia berharap guru-guru akan lebih berkompeten. Sehingga Mendikbud berharap guru tidak lagi mengambil soal dari Lomba Kompetensi Siswa atau bimbingan belajar.

Kemendikbud melihat proses pembuatan soal USBN tingkat SD ini akan lebih melibatkan guru setempat atau Kelompok Kerja Guru (KKG). Sebanyak 75-80 persen soal ujian disiapkan oleh guru mata pelajaran pada satuan pendidikan.

Baca: Soal USBN SD, 90 % Pilihan Ganda dan 10 % Esai

Meskipun butuh pembiasaan di lapangan, Kemendikbud ingin percaya dengan kemampuan guru. Hal ini berdasarkan Mendikbud baik untuk didukung alasannya ialah akan berdampak faktual bagi pendidikan secara nasional.

"Tahun depan nanti akan kami evaluasi, apakah sudah siap atau bisa saja sebagian ditambah lagi atau semua mapel diUSBNkan. alasannya ialah itu kami evaluasi," kata mantan Rektor Universitas Muhamadiyah Malang ini.

Inilah Perubahan Usbn Jenjang Sd Tahun 2018

6:46:00 AM
Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di jenjang SD tak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Sejak tahun 2008 siswa SD telah melakukan ujian selesai sekolah dengan soal yang telah disiapkan oleh sentra dan tempat setempat. Pada tahun 2008 hingga 2013, ujian selesai tersebut dinamakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Lalu diubah lagi, menjadi Ujian Sekolah/Madrasah yang mengujikan Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad menyatakan gres tahun 2018 ini istilahnya jadi USBN, yang secara perdana ditambah dengan soal uraian atau esay. Pembuatan soal, evaluasi dan pengawasan akan menjadi tanggungjawab utama pemerintah tempat dan satuan pendidik setempat. Naskah soal USBN jenjang SD disusun oleh guru pada satuan pendidikan yang dikonsolidasikan di KKG.

Berikut perubahan ujian jenjang SD sederajat

 siswa SD telah melakukan ujian selesai sekolah dengan soal yang telah disiapkan oleh pus Inilah Perubahan USBN Jenjang SD Tahun 2018
 siswa SD telah melakukan ujian selesai sekolah dengan soal yang telah disiapkan oleh pus Inilah Perubahan USBN Jenjang SD Tahun 2018
 siswa SD telah melakukan ujian selesai sekolah dengan soal yang telah disiapkan oleh pus Inilah Perubahan USBN Jenjang SD Tahun 2018
 siswa SD telah melakukan ujian selesai sekolah dengan soal yang telah disiapkan oleh pus Inilah Perubahan USBN Jenjang SD Tahun 2018

Dokumen perubahan USBN SD 2018 sanggup diunduh di sini.

Waktu pelaksanaan USBN di seluruh jenjang pendidikan tidak akan digelar serentak. Artinya, sekolah diberi kebebasan menentukan waktu yang sempurna untuk menggelar USBN, asalkan semua pelajaran telah tersampaikan. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan, kebijakan tersebut diputuskan sebagai bentuk implementasi dari Undang-Undang perihal otonomi daerah.

Bobot soal pilihan ganda dan esay pada USBN dipastikan berbeda. Namun, penentuan bobot soal tersebut juga akan diserahkan kepada setiap Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai pembuat soal untuk menentukan. 10 persen soal USBN SD yaitu esai. Guru mempunyai hak untuk menentukan bobot setiap nilai dari masing-masing soal. Pada USBN sentra hanya memperlihatkan 25 persen soal, sisanya guru akan menciptakan soal tersebut.

Inilah Perubahan Usbn Jenjang Sd Tahun 2018

6:46:00 AM
Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) di jenjang SD tak jauh berbeda dari tahun sebelumnya. Sejak tahun 2008 siswa SD telah melakukan ujian selesai sekolah dengan soal yang telah disiapkan oleh sentra dan tempat setempat. Pada tahun 2008 hingga 2013, ujian selesai tersebut dinamakan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN). Lalu diubah lagi, menjadi Ujian Sekolah/Madrasah yang mengujikan Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad menyatakan gres tahun 2018 ini istilahnya jadi USBN, yang secara perdana ditambah dengan soal uraian atau esay. Pembuatan soal, evaluasi dan pengawasan akan menjadi tanggungjawab utama pemerintah tempat dan satuan pendidik setempat. Naskah soal USBN jenjang SD disusun oleh guru pada satuan pendidikan yang dikonsolidasikan di KKG.

Berikut perubahan ujian jenjang SD sederajat

 siswa SD telah melakukan ujian selesai sekolah dengan soal yang telah disiapkan oleh pus Inilah Perubahan USBN Jenjang SD Tahun 2018
 siswa SD telah melakukan ujian selesai sekolah dengan soal yang telah disiapkan oleh pus Inilah Perubahan USBN Jenjang SD Tahun 2018
 siswa SD telah melakukan ujian selesai sekolah dengan soal yang telah disiapkan oleh pus Inilah Perubahan USBN Jenjang SD Tahun 2018
 siswa SD telah melakukan ujian selesai sekolah dengan soal yang telah disiapkan oleh pus Inilah Perubahan USBN Jenjang SD Tahun 2018

Dokumen perubahan USBN SD 2018 sanggup diunduh di sini.

Waktu pelaksanaan USBN di seluruh jenjang pendidikan tidak akan digelar serentak. Artinya, sekolah diberi kebebasan menentukan waktu yang sempurna untuk menggelar USBN, asalkan semua pelajaran telah tersampaikan. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan, kebijakan tersebut diputuskan sebagai bentuk implementasi dari Undang-Undang perihal otonomi daerah.

Bobot soal pilihan ganda dan esay pada USBN dipastikan berbeda. Namun, penentuan bobot soal tersebut juga akan diserahkan kepada setiap Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai pembuat soal untuk menentukan. 10 persen soal USBN SD yaitu esai. Guru mempunyai hak untuk menentukan bobot setiap nilai dari masing-masing soal. Pada USBN sentra hanya memperlihatkan 25 persen soal, sisanya guru akan menciptakan soal tersebut.

Soal Usbn Sd, 90 % Pilihan Ganda Dan 10 % Esai

6:55:00 PM
Tahun ini tetap tiga mata pelajaran yang diujikan pada USBN SD dengan porsi soal  Soal USBN SD, 90 % Pilihan Ganda dan 10 % Esai
Tahun ini tetap tiga mata pelajaran yang diujikan pada USBN SD dengan porsi soal 90 persen pilihan ganda, dan 10 persen esai.
Tahun ini pemerintah menerapkan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk jenjang SD. Selain itu siswa SD juga menjalani ujian sekolah/madrasah (US/M). Ada sedikit perbedaan pelaksanaan ujian sekolah tahun ini dan tahun lalu. Tahun lalu, ujian selesai satuan pendidikan pada jenjang SD memakai istilah Ujian Sekolah/Madrasah (US/M). USBN mulai diberlakukan pada tahun pelajaran 2016/2017 untuk SMP, SMA, dan SMK.

"USBN tahun ini mengalami pengembangan, untuk jenjang SD, yakni 75 - 80 persen soal ujian disiapkan oleh guru mata pelajaran pada satuan pendidikan dan dikonsolidasikan dengan Kelompok Kerja Guru (KKG). Tahun lalu, soal disiapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan semuanya pilihan ganda," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, Totok Suprayitno.

Pada jenjang SD tahun ini tetap tiga mata pelajaran yang akan diujikan pada USBN, yaitu Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Matematika, dengan porsi soal sekitar 90 persen pilihan ganda, dan sekitar 10 persen esai. Sedangkan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama, PPKN, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Seni Budaya dan Keterampilan, Penjaskes dan Olah raga, naskah soal ujian 100 persen disiapkan oleh sekolah.

Mendikbud Muhadjir Effendy menuturkan, soal USBN nantinya 10 persen berbentuk esai. Menurutnya, itu ditujukan biar siswa bisa mengikuti keadaan dengan model soal gres yang selama ini semuanya pilihan ganda. Soal esai juga ditujukan untuk menaikkan secara sedikit demi sedikit standar penilaian dan standar kompetensi siswa. Sehingga para siswa bisa mempunyai kemampuan 4 C, yakni critical thinking, collaboration, communication skill, dan creativity and innovation.

”Itu mustahil siswa itu hanya dipatok kemampuanya bisa menuntaskan soal-soal multiple choice,” kata Muhadjir yang kutip dari JPNN (11/01/18).

Pemerintah bisa jadi akan menaikkan porsi 10 persen soal esai itu menjadi 20 persen pada tahun berikutnya sesuai hasil evaluasi. Untuk jenjang SD seluruh soal dibentuk oleh sekolah menurut kisi-kisi dari Kemendikbud. Muhadjir menuturkan salah satu titik berat dalam USBN ialah menciptakan guru bisa menyiapkan soal. Bukan sekadar mencari soal dari lembar kerja siswa atau forum bimbingan belajar.

”Tidak boleh guru tidak bisa membikin alat penilaian atau alat evaluasinya menjahitkan ke pihak lain. Itu berarti selama ini dipakai oleh guru yang hasil jahitan orang lain itu berarti tidak cocok dengan seharusnya,” kata Muhadjir.

Untuk pembobotan soal Kemendikbud menyerahkannya kepada sekolah. Pemerintah dalam USBN hanya menstrandarkan tiga hal yakni kisi-kisi, soal jangkar (anchor) yang sudah mewakili kelompok-kelompok kompetensi yang harus dimiliki siswa, dan cara menciptakan soal yang baik melalui pembinaan guru. Teknis jumlah soal akan dicantumkan dalam mekanisme operasional standar (POS).

Rencana Usbn Sd 8 Mata Pelajaran Dibatalkan

6:16:00 AM
 pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional  Rencana USBN SD 8 Mata Pelajaran Dibatalkan
Pembahasan internal tetapkan USBN SD/MI tetap tiga mata pelajaran.
Rencana mengujikan delapan mata pelajaran pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk jenjang SD (SD) dibatalkan. Pembatalan tersebut mempertimbangkan hasil pembahasan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Sama dengan tahun pedoman 2016-2017, pemerintah tetap akan menyelenggarakan Ujian Sekolah (US) dengan mengujikan tiga mata pelajaran, yaitu Bahasa Indonesia, IPA dan Matematika pada tahun pedoman 2017-2018. Kepala BSNP Bambang Suryadi mengatakan, tiga mata pelajaran tersebut sebagai fondasi yang harus dikuasai siswa SD.

“Pembahasan internal tetapkan USBN SD/MI tetap tiga mata pelajaran,” kata Bambang yang kutip dari laman Pikiran Rakyat (09/01/18).

Keputusan menunda USBN SD ini juga mempertimbangkan kesiapan guru yang bertugas untuk menyusun 75 persen soal USBN. Menurut dia, kemampuan para guru dalam menyusun soal untuk lima mata pelajaran yang lain, yaitu IPS, Agama, PKN, Seni Budaya dan Prakarya, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, perlu persiapan matang.

Rencana menerapkan delapan mata pelajaran pada USBN SD memang menerima respons negatif dari sejumlah pengamat dan asosiasi guru. Penambah mata pelajaran dinilai bertentangan dengan esensi dari implementasi kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Guru akan lebih mengeksplorasi aspek kognisi siswa daripada menanamkan perilaku, abjad dan kebijaksanaan pekerti.