Proses pembuatan soal USBN tingkat SD akan lebih melibatkan guru setempat atau Kelompok Kerja Guru (KKG). |
"Guru harus membikin soal, dan soalnya lalu juga dibimbing supaya lebih berkualitas. Kaprikornus konteksnya untuk guru terkait USBN ibarat itu," kata Muhadjir yang kutip dari Jawa Pos (21/01/18).
Selama ini guru-guru tidak bisa menciptakan soal. Ketika nanti menerima training dan bimbingan, ia berharap guru-guru akan lebih berkompeten. Sehingga Mendikbud berharap guru tidak lagi mengambil soal dari Lomba Kompetensi Siswa atau bimbingan belajar.
Kemendikbud melihat proses pembuatan soal USBN tingkat SD ini akan lebih melibatkan guru setempat atau Kelompok Kerja Guru (KKG). Sebanyak 75-80 persen soal ujian disiapkan oleh guru mata pelajaran pada satuan pendidikan.
Baca: Soal USBN SD, 90 % Pilihan Ganda dan 10 % Esai
Meskipun butuh pembiasaan di lapangan, Kemendikbud ingin percaya dengan kemampuan guru. Hal ini berdasarkan Mendikbud baik untuk didukung alasannya ialah akan berdampak faktual bagi pendidikan secara nasional.
"Tahun depan nanti akan kami evaluasi, apakah sudah siap atau bisa saja sebagian ditambah lagi atau semua mapel diUSBNkan. alasannya ialah itu kami evaluasi," kata mantan Rektor Universitas Muhamadiyah Malang ini.