Showing posts with label PAUD. Show all posts
Showing posts with label PAUD. Show all posts

Sebelum Masuk Sd Anak Wajib Paud 1 Tahun

5:36:00 PM
Sebelum masuk SD, belum dewasa harus masuk PAUD dulu
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi jadwal prioritas pendidikan nasional. Pemerintah memperlihatkan sumbangan operasional PAUD sebesar Rp 600 ribu per anak. Tahun ini anggaran dana alokasi khusus (DAK) PAUD menjadi Rp 4 triliun. Selain itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengambil kebijakan jadwal wajib PAUD satu tahun sebelum masuk Sekolah Dasar (SD).

"Jadi sebelum masuk SD, belum dewasa harus masuk PAUD dulu. Ini semoga belum dewasa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah," kata Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Kemendikbud, Harris Iskandar yang kutip dari JPNN (27/02/18).

Pemerintah juga fokus untuk menyediakan sarana dan prasarana serta akomodasi PAUD untuk daerah-daerah terdepan, terluar, terpencil (3T) termasuk di wilayah perbatasan. Bantuan ini berupa alat permainan edukatif dan pembangunan unit gedung gres (UGB) PAUD. Selain itu, jadwal PAUD gres bagi desa-desa yang belum mempunyai serta membuatkan mutu forum sebanyak 12.459 PAUD.

"Kualitas guru PAUD juga kami tingkatkan. Ada 11.398 guru PAUD yang akan mendapat pendidikan dan pelatihan," kata Harris.

Upaya mencapai sasaran tersebut sudah dimulai dengan program satu desa satu PAUD. Menurutnya, capaian jadwal tersebut cukup menggembirakan. Sampai tahun 2017 tercatat 70,50 persen atau sebanyak 56.739 desa mempunyai PAUD, dari total 80.476 desa yang ada di seluruh Indonesia.

Wajib Minimal 1 Tahun Paud Sebelum Masuk Sd

5:09:00 PM
Pencanangan Penuntasan Ikut PAUD Minimal Satu Tahun Pra SD Wajib Minimal 1 Tahun PAUD Sebelum Masuk SD
Pencanangan Penuntasan Ikut PAUD Minimal Satu Tahun Pra SD.
Sebagai dasar pembangunan insan berkualitas, pendidikan anak usia dini (PAUD) akan besar lengan berkuasa pada penurunan angka drop out kelas awal SD (SD) dan meningkatkan prestasi belajar. Hal ini dikatakan Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Harris Iskandar.

PAUD berkualitas ialah alat yang paling ampuh untuk memformat kualitas insan yang membangun secara berkelanjutan kesehatan dan kesejahteraan manusia, lingkungan, dan ekonomi juga akan menghipnotis kualitas kehidupan. Pencanangan Penuntasan Ikut PAUD Minimal Satu Tahun Pra SD harus segera dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia.

“Format kualitas insan harus anggun sedini mungkin diperbaiki, alasannya memilih generasi mendatang,” kata Harris yang kutip dari Okezone (06/02/18).

Kedepannya pemerintah baik pemerintah sentra maupun pemerintah kawasan beserta masyarakat harus sanggup menjamin anak wanita dan pria mempunyai saluran terhadap perkembangan dan perkembangan dan pengasuhan anak usia dini, pengasuhan, pendidikan prasekolah dasar yang berkualitas, sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar.

Baca: Belajar Calistung Sebelum Waktunya Bisa Rusak Tatanan Otak

Direktur Pembinaan PAUD, Ella Yulaelawati berharap melalui banyak sekali pertolongan dari pemerintah pusat, pemerintah kawasan sanggup berkomitmen secara konkret dan substantif untuk memajukan PAUD di wilayahnya masing-masing. Pemerintah sentra telah membantu dengan menawarkan Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD.

Pendidikan Di Indonesia Mematikan Kreativitas Anak

6:49:00 PM
Pendidikan di Indonesia Mematikan Kreativitas Anak Pendidikan di Indonesia Mematikan Kreativitas Anak
Kalau mereka dipaksakan belajar, begitu di usia mereka harus serius berguru malah mereka maunya main-main.
Sistem pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia yang diterapkan sekolah dinilai justru mematikan‎ kreativitas di masa emasnya. Menurut pengamat pendidikan Indra Charismiadji, ketika ini bawah umur dipaksakan harus dapat baca, tulis, menghitung (calistung).

"Bagaimana dapat berkembang jikalau bawah umur kecil dipaksakan harus dapat baca, tulis, menghitung.‎ Di masa emas anak (usia 0-6 tahun), harusnya mereka dibiarkan bermain dan gembira. Dengan bermain kreativitasnya justru tumbuh," kata Indra.

Anak-anak usia dini diharuskan dapat calistung. Ini diperparah dengan ketentuan sekolah SD yang mewajibkan anak ketika masuk harus dapat calistung. Padahal, seharusnya calistung gres diajarkan ketika anak duduk di kursi SD.

"PAUD itu‎ masa bawah umur bermain sambil belajar. Kalau mereka dipaksakan belajar, begitu di usia mereka harus serius berguru malah mereka maunya main-main," kata kata Indra yang kutip dari JPNN (11/03/17).

Baca juga: Ini Waktu yang Tepat Anak Mulai Belajar Calistung

Itu sebabnya sistem pendidikan dasar dari sentra hingga tempat harus sejalan. Jangan ada sekolah yang memaksakan anak PAUD dapat calistung. Selain itu, orang renta juga harus diberi pengetahuan supaya tidak memaksakan anaknya dapat calistung di usia emasnya.

Tk Dihentikan Ajarkan Baca Tulis Hitung, Ini Alasannya

1:05:00 AM
TK dihentikan diajarkan baca tulis dan berhitung  Taman Kanak-kanak Dilarang Ajarkan Baca Tulis Hitung, Ini Alasannya
TK dihentikan diajarkan baca tulis dan berhitung (calistung) alasannya yakni dinilai tidak sempurna bagi tumbuh kembang anak.
Anak-anak yang masih duduk di taman kanak-kanak (TK) dihentikan diajarkan baca tulis dan berhitung (calistung). Sebab, hal tersebut dinilai tidak sempurna bagi tumbuh kembang anak. Hal ini disampaikan Direktur Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ella Yulaelawati.

Baca juga: Belajar Calistung Sebelum Waktunya Bisa Rusak Tatanan Otak Anak

Dia meminta seluruh Taman Kanak-kanak di Indonesia kembali pada jalurnya, yaitu sebagai forum pendidikan yang menyiapkan anak untuk mandiri. Menurutnya, pendidikan TK yang mengajarkan baca, tulis, dan hitung, dinilai tidak tepat. Pendidikan Taman Kanak-kanak lebih sempurna untuk bermain sambil belajar. Sementara itu, baca, tulis, dan hitung, sebatas pengenalan saja.

Namun, beberapa menerapkan baca tulis. Alasannya, itu alasannya yakni usul orang bau tanah siswa. Para orang bau tanah lebih menentukan sekolah Taman Kanak-kanak yang sanggup mengajarkan anaknya baca tulis. Jika forum Taman Kanak-kanak tidak memenuhi usul tersebut, dampaknya tidak mempunyai murid. Jadi, hampir serbasalah bila menyerupai ini.

"Orang bau tanah murid maunya instan. Mereka ingin anaknya sanggup baca tulis dan hitung di sekolah biar keterima masuk SD," kata Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Malang Handarijati yang kutip dari JPNN (26/01/17).

Kepada orang bau tanah untuk dihimbau untuk selektif dalam memilih TK. Sebab,TK menentukan perkembangan psikologi anak. Bukan berarti baca, tulis, hitung, waktu kecil tidak penting, tetapi di Taman Kanak-kanak sifatnya hanya pengenalan. Sebenarnya, untuk masuk SD tidak mensyaratkan anak sanggup baca, tulis, dan hitung dengan mahir.

Kisi-Kisi Dan Soal Latihan Ukg 2015 Guru Tk/Paud

11:07:00 PM
kisi dan soal yang sanggup dipakai Guru Taman Kanak-kanak dan PAUD untuk latihan UKG tahun  Kisi-kisi dan Soal Latihan UKG 2015 Guru TK/PAUD
Kisi-kisi dan soal yang sanggup dipakai Guru Taman Kanak-kanak dan PAUD untuk latihan UKG tahun 2015.
Sekitar 3 juta guru akan mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) pada 9 hingga 27 November mendatang. Termasuk guru taman kanak-kanak (TK) dan pendidikan anak usia dini (PAUD) juga akan dites kompetensinya. Hasil UKG tahun 2015 ini akan dijadikan sebagai materi pemetaan untuk pembinaan karir guru.

Kompetensi guru yang dilihat melalui UKG yaitu Subject Knowledge dan Pedagogical Knowledge, dengan peningkatan kompetensi tersebut diperlukan akan berdampak pada kualitas hasil berguru penerima didik. Sehingga materi yang akan diujikan, yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.

Kisi-kisi materi UKG 2015 untuk guru Taman Kanak-kanak dan PAUD telah dirilis Kemendikbud. Kisi-kisi ini memberi citra bagi penerima ihwal soal-soal yang akan di ujikan dalam UKG 2015. Hal ini akan memudahkan guru dalam mempelajari materi dan menjawab soal yang diujikan, kisi-kisi UKG 2015 guru Taman Kanak-kanak dan PAUD sanggup disownload di tautan berikut ini:


UKG 2015 dilaksanakan melalaui Computer Based Test (CBT). Setiap guru diberi waktu selama 120 menit untuk menuntaskan soal sebanyak 100 soal. Masing-masing guru akan mendapat soal berbeda-beda namun bobotnya tetap sama. Nilai minimal yang harus diperoleh guru Taman Kanak-kanak dan PAUD dalam UKG 2015 yaitu 5,5.

CONTOH SOAL UKG 2015 UNTUK GURU Taman Kanak-kanak DAN PAUD

1. Karakteristik perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun
A. Menggambar dengan gerakan naik turun bersambung (seperti gunung atau bukit)
B. Menggambar garis bulat dan garis silang (garis tegak dan datar)
C. Menggambar garis lurus
D. Menggambar coret-coretan

2. Apabila tuntutan dari luar berlawanan dengan impian maka seseorang akan mengalami emosi
A. Marah
B. Gembira atau bahagia
C. Sedih
D. Takut

3. Bagaimanakah cara anak memperoleh bahasa saat berusia kurang dari satu tahun?
A. Mendengarkan orang remaja berbicara
B. Meniru ucapan orang remaja
C. Memperhatikan muka orang remaja dan menanggapi dengan bahasa mereka
D. Bermain-main dengan suara (mengoceh)

4. Gaya pengasuhan yang mendorong bawah umur supaya sanggup bangun diatas kaki sendiri tetapi masih menetapkan batas-batas dan pengendalian atas tindakannya yaitu
A. Pengasuhan permissive-indulgent
B. Pengasuhan otoritatif
C. Pengasuhan permissive-indefferent
D. Pengasuhan adikara

5. Penerima pesan dalam proses komunikasi pembelajaran di Taman Kanak-kanak disebut
A. Communicator
B. Communicant
C. Messages
D. Sources

Selengkapnya soal yang sanggup dipakai Guru Taman Kanak-kanak dan PAUD untuk latihan UKG 2015 sanggup didownload di tautan berikut ini:


Uji kompetensi ini dilakukan untuk pemetaan supaya tindak lanjut pembinaan guru berupa pendidikan dan training lebih terarah. Guru-guru diminta menyiapkan dirinya dalam menghadapi UKG.‎ Untuk persiapan, guru sanggup berguru dari kisi-kisi UKG 2015 yang sudah diberikan Kemendikbud.

Anak Diwajibkan Ikut Tk Sebelum Masuk Sd

9:13:00 AM
UNESCO memang mengharuskan bawah umur berguru dulu satu tahun sebelum masuk SD.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun depan mewajibkan anak mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD) yakni Taman Kanak-kanak (TK) dan kelompok bermain, sebelum masuk SD (SD).

Kebijakan mengikuti agenda pendidikan di Taman Kanak-kanak ini alasannya ialah perintah Badan urusan pendidikan di PBB; UNESCO yang mewajibkan pembelajaran setahun sebelum masuk SD.

"UNESCO memang mengharuskan bawah umur berguru dulu satu tahun sebelum masuk SD," kata Mendikbud Anies Baswedan yang kutip dari JPNN (21/06/15).

Kemendikbud telah mengkaji kebijakan dari UNESCO tersebut. Proses berguru satu tahun pra-SD itu diwadahi di TK. Tetapi kewajiban mengikuti agenda Taman Kanak-kanak secara nasional belum dapat diterapkan tahun ini.

Kemendikbud akan menjalankan agenda rintisan wajib PAUD yang digulirkan di 83 kabupaten atau kota. Program rintisan ini akan dievaluasi dan asilnya akan menjadi landasan kebijakan lebih lanjut.

Anies menyampaikan sebelum diputuskan Taman Kanak-kanak menjadi bab dari agenda wajib belajar, pihaknya akan memastikan dulu jumlah sekolahnya cukup. Jumlah sarana pendidikan anak usia dini dikala ini masih sekitar 73 ribu unit, ini masih kurang.

Bukan hanya urusan fisik atau infrastruktur sekolah, Kemendikbud juga akan merombak kurikulum atau metode berguru di TK. Saat ini bawah umur di Taman Kanak-kanak sudah cenderung diajari bahan baca, tulis, dan hitung (calistung).

Menurut Anies, dikala ini bawah umur di Taman Kanak-kanak sudah diajarkan calistung semoga lolos seleksi masuk SD. Dia menegaskan Taman Kanak-kanak itu bukan persiapan untuk masuk SD. Di Taman Kanak-kanak sendiri, ada konten pembelajaran yang harus ditanamkan, ibarat penanaman huruf jujur, mandiri, dan sejenisnya.

Baca juga: Ini yang Seharusnya Dipahami Pendidikan di TK

Menteri yang juga mantan rektor Universitas Paramadina itu, ketika nanti jenjang Taman Kanak-kanak menjadi bab dari agenda wajib belajar, bahan calistung di Taman Kanak-kanak akan direduksi bahkan dihapus. Jenjang Taman Kanak-kanak akan dikembalikan ke taman, yaitu porsi bawah umur bermain kembali diperbanyak.

Anies meminta seluruh guru Taman Kanak-kanak juga harus mematuhi bahwa konten bermain sambil berguru harus diperkuat. Kondisi yang terjadi di Taman Kanak-kanak pada umumnya dikala ini adalah, bawah umur diajar berguru sambil bermain.