TK dihentikan diajarkan baca tulis dan berhitung (calistung) alasannya yakni dinilai tidak sempurna bagi tumbuh kembang anak. |
Baca juga: Belajar Calistung Sebelum Waktunya Bisa Rusak Tatanan Otak Anak
Dia meminta seluruh Taman Kanak-kanak di Indonesia kembali pada jalurnya, yaitu sebagai forum pendidikan yang menyiapkan anak untuk mandiri. Menurutnya, pendidikan TK yang mengajarkan baca, tulis, dan hitung, dinilai tidak tepat. Pendidikan Taman Kanak-kanak lebih sempurna untuk bermain sambil belajar. Sementara itu, baca, tulis, dan hitung, sebatas pengenalan saja.
Namun, beberapa menerapkan baca tulis. Alasannya, itu alasannya yakni usul orang bau tanah siswa. Para orang bau tanah lebih menentukan sekolah Taman Kanak-kanak yang sanggup mengajarkan anaknya baca tulis. Jika forum Taman Kanak-kanak tidak memenuhi usul tersebut, dampaknya tidak mempunyai murid. Jadi, hampir serbasalah bila menyerupai ini.
"Orang bau tanah murid maunya instan. Mereka ingin anaknya sanggup baca tulis dan hitung di sekolah biar keterima masuk SD," kata Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Malang Handarijati yang kutip dari JPNN (26/01/17).
Kepada orang bau tanah untuk dihimbau untuk selektif dalam memilih TK. Sebab,TK menentukan perkembangan psikologi anak. Bukan berarti baca, tulis, hitung, waktu kecil tidak penting, tetapi di Taman Kanak-kanak sifatnya hanya pengenalan. Sebenarnya, untuk masuk SD tidak mensyaratkan anak sanggup baca, tulis, dan hitung dengan mahir.