Showing posts with label Peristiwa. Show all posts
Showing posts with label Peristiwa. Show all posts

Guru Kawasan Yang Berjihad

6:46:00 PM
 Guru ialah sosok yang di gugu dan ditiru Guru Daerah yang Berjihad
Guru yang berjihad, ditulis oleh Puryanto. Seorang Widyaiswara di BDK jakarta
Guru ialah sosok yang di gugu dan ditiru,dan guru merupakan aset Negara yang sangat berarti dan sangat penting dalam dunia pendidikan. Tanpa Guru suatu Negara tidak akan maju dan tidak akan berkembang, oleh akhirnya guru perlu diperhatikan dari mulai pendidikannya serta kebutuhan lainnya yang ada keterkaitan dengan diri maupun kemudahan yang diharapkan oleh guru tersebut.

Dari hasil kunjungan penulis ke tempat Maluku utara dalam kunjungan memperlihatkan pendidikan di wilayah kerja, kebetulan daerahnya ialah sebuah pulau yang ditempuh satu jam perjalanan maritim dengan memakai bahtera kayu yang dapat menciptakan sekitar 20 orang. Kunjungan ini terjadi pada beberapa tahun yang lalu, yaitu kami ditempatkan di pulau Moti , salah satu pulau yang bila dari pulau Ternate pulau ini Nampak jelas, yang mana lebih banyak didominasi penumpangnya ialah para guru yang nantinya akan berikan pembinaan yang rata-rata ialah para ibu guru. Kami berlayar mulai pagi hari sehabis melakukan shalat shubuh.

Di urutan paling depan Nampak seorang pengemudi maritim duduk dengan perkasanya, yang akan membawa kami menuju tujuan pulau Moti. Pas sekitar pukul setengah enam,mulailah mesin motor maritim itu dinyalakan dan dipanaskan, sehabis itu mesin bahtera itu mulai melaju dengan cepat membawa para penumpangnya. Saat itu ombak dapat dikatakan cukup bergelombang dan kami dalam berahu hanya dapat mencicipi terpaan ombak demi ombak menerjang bahtera kayu yang penuh penumpangnya. Perahu itu yang saya ingat tidak begitu besar, lebar bahtera itu dapat diisi cukup oleh 4 orang saja, duduk berjejer sehingga bila ada sekitar 7 baris di kali dua maka jumlah penumpang itu diperkirakan sekitar 28 orang saja.

Di samping kami ada seorang guru perempuan yang sempat kami intograsi pengalaman ia selama menjadi guru di wilayah Maluku utara. Selama perjalanan kami ngobrol menceritakan usaha para guru yang didominasi para perempuan itu,mengatakan kepada penulis perjalanan maritim ini merupakan perjalan keseharian melintas memakai bahtera kecil yang tidak dilengkapi dengan pelampung. Dan para ibu guru itu Nampak tegang di ketika bahtera mulai meleok-leok dan terombang ambing oleh terpaan ombak di luar.

Satu jam berikut sampailah kami di tepian pesisir pulau moti ,pulau kecil yang begitu indah dengan warna air maritim yang begitu jernih dan bersih, bebas dari sampah sampah dengan pasir dan bebatuan pantai yang begitu indah menghiasi dermaga pulau moti yang terbuat dari kayu yang membentuk jempatan kayu yang menghubungkan bahtera dengan pelabuhan kecil itu. Boleh dikatakan pelabuhan kecil dan darurat.

Dari hasil introgasi dari salah satu guru yang menyampaikan bahwa perjalan maritim itu merupakan perjalanan utama bagi para guru yang ada di seputaran kepulauan Maluku utara,dimana satu kali berlayar sebesar lima puluh ribuan, jadi jika pulang pergi guru tersebut harus merogoh kocek sebesar seratus ribu setiap harinya.

Penulis menanyakan kepada guru tersebut, ” Mengapa ibu tetap ingin jadi guru walau setiap hari harus keluar uang seratus ribu untuk membayar perjalanan dengan bahtera ini bu” kata beliau, “ saya merasa terpanggil untuk menjalankan semuanya ini pak demi anak bimbing walau honor saya habis oleh ongkos naik bahtera ini pak”, “Kesian juga yah bu! ,” apa ada perhatian dari pemerintah setempat untuk membantu para guru yang mengabdi khususnya para guru yang lokasi kerjanya melintas maritim dan antar pulau?. Tidak ada pak! “Yah supaya saja bapak dapat memberikan pesan ini kepada petinggi di Jakarta untuk memperjuangkan kami di daerah”.

Baca: Jangan Menjadi Guru Kalau Hanya Ingin Uangnya

“Ya insyaalloh, bila saya nanti di Jakarta bunyi hati ibu, saya akan sampaikan kepada para petinggi di kementerian agama untuk memperlihatkan tunjangan khususnya para guru yang lokasi kerjanya jauh dan harus melintas lautan, supaya yah bu!.

Demikianlah hasil usaha dari pembicaraan kami selaku pegawai tempat di tempat terpencil yang begitu penuh dengan pengorbanan dan butuh mental yang besar lengan berkuasa dalam menghadapi semuanya ini demi anak bangsa dan masa depan Negara Indonesia tercinta.

*) Tulisan ini dikirim ke oleh Puryanto SS

7 Negara Dengan Honor Guru Sd Tertinggi Di Dunia

7:03:00 AM
 Negara dengan Gaji Guru SD Tertinggi di Dunia 7 Negara dengan Gaji Guru SD Tertinggi di Dunia
7 negara dengan honor guru SD paling tinggi di dunia.
Mungkin masih banyak yang menganggap guru SD (SD) sebagai pekerjaan yang terlihat sepele. Guru SD yaitu pekerjaan rumit, selain mengajar guru juga harus mempunyai kemampuan mendidik. Keberhasilan tingkat pendidikan selanjutnya berawal dari sini.

Hasil survei Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) tahun 2017 menunjukkan negara yang menawarkan besaran honor terbesar bagi individunya yang bekerja sebagai guru SD. Survei itu dilakukan pada 47 negara termasuk Indonesia.

Besaran honor yang tercatat di sini merupakan jumlah pendapatan khusus guru yang telah berpengalaman lebih dari 10 tahun. Angka ini juga merupakan rentang pendapatan maksimal yang bisa didapat selama seorang individu berkarier sebagai guru SD.

Berikut 7 negara dengan gaji guru SD paling tinggi di dunia, yang lansir dari Business Insider (12/12/17)

1. Luksemburg

Gaji guru: US$ 137 ribu atau Rp 1,8 miliar per tahun
Ekuivalen: Rp 154 juta per bulan

2. Swiss

Gaji guru: US$ 92 ribu atau Rp 1,2 miliar per tahun
Ekuivalen: Rp 103 juta per bulan

3. Jerman

Gaji guru: US$ 75 ribu atau Rp 1,01 miliar per tahun
Ekuivalen: Rp 84 juta per bulan

4. Korea Selatan

Gaji guru: US$ 75 ribu atau Rp 1,01 miliar per tahun
Ekuivalen: Rp 84 juta per bulan

5. Amerika Serikat

Gaji guru: US$ 67 ribu atau Rp 904 juta per tahun
Ekuivalen: Rp 75 juta per bulan

6. Austria

Gaji guru: US$ 66 ribu atau Rp 891 juta per tahun
Ekuivalen: Rp 74 juta per bulan

7. Belanda

Gaji guru: US$ 66 ribu atau Rp 891 juta per tahun
Ekuivalen: Rp 74 juta per bulan

*) perkiraan rupiah 13.505 per dolar Amerika Serikat

Anak-Anak Sd Ini Berenang Di Sungai Demi Ke Sekolah

6:49:00 PM
anak SD Ini Berenang di Sungai Demi ke Sekolah Anak-anak SD Ini Berenang di Sungai Demi ke Sekolah
Anak-anak rela menyeberangi sungai selebar 30 meter dengan cara berenang demi dapat hingga ke sekolah.
Semangat anak-anak ini untuk menempuh pendidikan layak diacungi jempol. Mereka rela menyeberangi sungai selebar 30 meter dengan cara berenang demi dapat hingga ke sekolah. Hal yang sama juga dilakukan dikala mereka pulang sekolah.

Sebelum menyeberangi sungai, belum dewasa Desa Pimping, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan terlebih dahulu melepas baju sekolah. Setelah itu, mereka berenang. Satu tangan diangkat sambil memegang pakaian sekolah.

Sementara itu, buku atau peralatan sekolah dititipkan di pondok petani yang berada di bersahabat sekolah biar tidak basah. Anak-anak Desa Pimping mengaku menyeberangi sungai biar dapat lebih cepat datang di sekolah.

“Rumah jauh dari sekolah. Kalau mau ke sekolah saya dan teman-teman berenang melewati sungai,” ujar salah satu pelajar berjulukan Kia yang kutip dari JPNN (20/11/17).

Kalau jalan kaki lewat jalan yang jauh itu dapat satu jam. Sedangkan kalau lewat sungai setengah jam sudah hingga di sekolah. Mereka gres menentukan berjalan kaki melalui jalan lain ketika air sungai pasang.

“Kalau air tidak pasang dapat saja kami berenang lewat sungai alasannya ialah tidak terlalu dalam dan arus juga tidak deras," kata Burhan, abang kelas Kia.

Anak-anak ini harus menyeberangi sungai alasannya ialah orang tuanya tidak mempunyai kendaraan untuk dapat mengantar ke sekolah melalui kanal lainnya. Masyarakat yang melihat belum dewasa ke sekolah dengan menyeberangi sungai merasa prihatin.

“Setiap saya di ladang niscaya ketemu mereka ketika pulang dari sekolah. Biasanya mereka membungkus seragam dengan plastik hitam biar tidak basah,” kata Markus, petani yang kerap melihat belum dewasa menyeberangi sungai.