Anak-anak rela menyeberangi sungai selebar 30 meter dengan cara berenang demi dapat hingga ke sekolah. |
Sebelum menyeberangi sungai, belum dewasa Desa Pimping, Kecamatan Tanjung Palas Utara, Kabupaten Bulungan terlebih dahulu melepas baju sekolah. Setelah itu, mereka berenang. Satu tangan diangkat sambil memegang pakaian sekolah.
Sementara itu, buku atau peralatan sekolah dititipkan di pondok petani yang berada di bersahabat sekolah biar tidak basah. Anak-anak Desa Pimping mengaku menyeberangi sungai biar dapat lebih cepat datang di sekolah.
“Rumah jauh dari sekolah. Kalau mau ke sekolah saya dan teman-teman berenang melewati sungai,” ujar salah satu pelajar berjulukan Kia yang kutip dari JPNN (20/11/17).
Kalau jalan kaki lewat jalan yang jauh itu dapat satu jam. Sedangkan kalau lewat sungai setengah jam sudah hingga di sekolah. Mereka gres menentukan berjalan kaki melalui jalan lain ketika air sungai pasang.
“Kalau air tidak pasang dapat saja kami berenang lewat sungai alasannya ialah tidak terlalu dalam dan arus juga tidak deras," kata Burhan, abang kelas Kia.
Anak-anak ini harus menyeberangi sungai alasannya ialah orang tuanya tidak mempunyai kendaraan untuk dapat mengantar ke sekolah melalui kanal lainnya. Masyarakat yang melihat belum dewasa ke sekolah dengan menyeberangi sungai merasa prihatin.
“Setiap saya di ladang niscaya ketemu mereka ketika pulang dari sekolah. Biasanya mereka membungkus seragam dengan plastik hitam biar tidak basah,” kata Markus, petani yang kerap melihat belum dewasa menyeberangi sungai.