Guru-gurunya sendiri malas membaca, jadi bagaimana dapat dipraktikkan siswa. |
"Guru-gurunya sendiri malas membaca, jadi bagaimana dapat dipraktikkan siswa," kata Satriawan yang kutip dari Tempo (26/12/17).
Dalam Program Penilaian Pelajar Internasional (Program for International Student Assessment/PISA), dari 69 negara, pencapaian siswa-siswi Indonesia untuk sains, membaca, dan matematika masih menempati peringkat 62, 61, dan 63.
Menurut Satriawan, kurangnya kemudahan buku menjadi penyebab guru malas membaca. Akibatnya, hal itu menjadi teladan jelek bagi para siswa. Akses literasi guru dan siswa jauh dari sempurna. Selain itu, konten buku pelajaran yang tidak berkualitas juga masih jadi penyebab anjloknya pendidikan di Indonesia.
Untuk mengatasi masalahan tersebut, FSGI merekomendasikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggalakkan jadwal literasi bagi para guru. Kemendikbud juga diminta memfasilitasi buku-buku berkualitas untuk para guru dan murid.
Terkait dengan permasalahan konten buku, FSGI meminta Kementerian lebih memperketat pengawasan terhadap konten buku pelajaran. Sehingga buku yang diedarkan kepada para siswa mempunyai isi yang berkualitas tanpa konten kekerasan, pornografi, dan radikalisasi.