Tips sederhana menghadapi murid nakal. |
Mengenal Karakter dan Latar Belakang Murid yang Nakal
Semua guru niscaya mengenal karakter setiap murid yang dididiknya. Apalagi seorang guru kelas di SD (SD). Seorang Guru SD biasanya mempunyai daftar muridnya yang mempunyai kecenderungan yang tinggi dalam berperilaku pembangkang di dalam kelas. Dengan mengenal huruf murid yang pembangkang itu, maka seorang guru pribadi mengetahui taktik apa yang diterapkan.
Misalnya, seorang yang sangat aktif dalam berbicara. Dia suka ngobrol dengan teman-temannya. Di rumahnya, beliau sangat dimanjakan oleh orang tuanya. Dia bahagia mencoba hal-hal yang baru, yang beliau temukan di lingkungannya. Di dalam kelas, tentu keaktifan berbicara itu akan beliau lakukan dengan teman-temannya meskipun ketika pelajaran sedang berlangsung, dan teman-temannya sedang mendengarkan pemaparan bahan pelajaran dari guru di depan kelas.
Meminta Murid Nakal Menjelaskan Ulang Materi
Saat pelajaran tengah berlangsung dan seorang guru melihat dan mendapati murid pembangkang tengah mengganggu murid yang lain, seorang guru pribadi memanggil nama murid tersebut dan meminta beliau mengulangi apa yang gres saja disampaikan guru. Misalnya: “Randi, coba kau ulangi apa yang gres saja ibu jelaskan”.
Tips ini sanggup saja dilakukan dalam dua bentuk. Pertama, meminta murid tersebut mengulangi apa yang disampaikan guru secara lisan, dan, Kedua, murid tersebut diminta menuliskan di papan tulis apa yang disampaikan gurunya. Cara itu cukup ampuh untuk menghentikan sikap murid yang pembangkang di dalam kelas ketika pelajaran berlangsung. Saat beliau berhenti melaksanakan perbuatannya, seorang guru pribadi memberi pelatihan supaya perbuatannya tidak diulangi lagi.
Meminta Murid Nakal Berpindah Tempat Duduk
Cara ini duduk pada pemahaman, sanggup saja murid yang pembangkang di dalam kelas juga sebab imbas temannya yang duduk berdekatan. Misalnya, sebab mereka sering bermain bersama di luar kelas, atau sebab sahabat yang berdekatan itu ialah sahabat akrabnya. Murid yang pembangkang tadi diminta untuk berpindah daerah duduk, misalya ke daerah duduk yang lebih dekat dengan gurunya.
Guru Menjedahi Materi Pelajaran dengan Game
Bagi seorang guru SD, game sangat penting untuk mendinamisasi situasi di dalam kelas. Tujuannya, supaya pelajaran tidak terasa membosankan dan jenuh. Sebab, kadang-kadang, murid SD sanggup menemukan semangatnya untuk menemukan pelajaran sesudah diajak bermain dalam sebuah game (permainan) yang dikreasikan gurunya.
Guru juga sanggup memakai game untuk menghentikan sikap murid yang pembangkang di dalam kelas. Meskipun, dalam beberapa kasus, seorang guru kadang terkesan mengabaikan murid yang tadinya melaksanakan perbuatan pembangkang di dalam kelas. Padahal, sebenarnya, tidak lah demikian. Guru tentu tahu dan melihat agresi pembangkang muridnya selama jam pelajaran berlangsung.
Namun, juga dibutuhkan otokritik dalam diri guru dengan perkiraan sederhana bahwa penyebab murid pembangkang di dalam kelas juga sebab metode pengajaran gurunya membosankan dan menciptakan muridnya jenuh. Untuk hal tersebut, silahkan menentukan game yang paling cocok dengan situasi kelas anda dan dimainkan pada ketika ada agresi pembangkang yang dilakukan murid.
Lakukan Pendekatan dengan Orang Tua Murid
Perkembangan seorang kognitif dan afektif seorang murid tidak hanya bergantung sepenuhnya terhadap pendekatan akademik di sekolah. Lingkungan sosial dan keluarga juga mempunyai imbas yang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Oleh sebab itu, dalam menghadapi murid yang sering pembangkang di dalam kelas, guru juga sanggup menerapkan metode pendekatan terhadap kedua orang tuanya.
Pendekatan terhadap orang tuanya bertujuan supaya orang tuannya juga mengetahui situasi dan sikap anaknya di sekolah. Sehingga, harapannya, melalui pendekatan komunikatif dan persuasif tersebut, orang renta murid sanggup turut membantu memperlihatkan dorongan dan perbaikan terhadap murid yang pembangkang tersebut.
Meminta Bantuan Guru Bimbingan Konseling
Untuk menangani sikap murid yang nakal, guru juga sanggup meminta tunjangan dan dukungan dari guru yang membidangi Bimbingan Konseling di sekolah. Pola ini ini ternyata cukup manjur untuk memperbaiki sikap murid yang sering pembangkang di dalam kelas.
Oleh pihak bimbingan konseling, murid yang pembangkang tersebut diberikan motivasi dan penguatan huruf (baca: pembinaan) supaya tidak mengulangi perbuatannya dan menjadi murid teladan, disiplin dan patuh terhadap gurunya.