Terlalu letih belajar, baik di rumah dan di sekolah, dapat menimbulkan anak hilang semangat. |
Baca juga: Hasil Penelitian Menyebutkan Anak SD Tak Perlu PR
Tidak hanya berakibat kurang baik pada anak-anak, tetapi keletihan berlebihan dirasakan juga oleh guru dan pengajar, sehingga proses berguru mengajar tidak berjalan efektif.
Anak jadi tidak mempunyai waktu untuk berolahraga atau bermain yang bermanfaat untuk menstimulasi syaraf motorik. Terlalu letih belajar, baik di rumah dan di sekolah, dapat menimbulkan anak hilang semangat dan tidak aktif bergerak.
Menurut laporan dari Economic Cooperation and Development (OECD), Anak Korea yang wajib berguru sehari penuh di sekolah, bukanlah pelajar cemerlang. Belajar terlalu usang dan menguras tenaga, menimbulkan belum dewasa kurang tidur serta olahraga.
Baca juga: Ini Jam Belajar SD di Beberapa Negara
OECD melaporkan bahwa rata-rata anak Korea berguru di sekolah selama tujuh jam 50 menit, sedangkan belum dewasa lain di dunia hanya lima jam. Ironisnya, berguru tekun dan usang di sekolah tidak menciptakan siswa Korea cemerlang.
Pasalnya, menurut laporan OECD, nilai matematika anak Korea lebih rendah ketimbang teman sebaya mereka di Finlandia. Siswa di Finlandia hanya berguru empat jam dan 22 menit setiap hari di sekolah.