Penerapan pendidikan abjad di sekolah tidak sekadar poin silabus, tetapi juga dipraktikkan dengan prinsip menunjukkan keteladanan. |
Baca juga: Presiden Minta SD Ditekankan Membangun Karakter
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad ibarat yang kutip dari JPNN (15/09/16) menyampaikan pihaknya mendengarkan wacana kurikulum yang diterapkan sekolah. Beberapa sekolah memberikan praktik terbaik dalam pelaksanaan PPK. Salah satunya yaitu SD Negeri 03 Menteng, Jakarta.
Penerapan pendidikan abjad di sekolah tersebut tidak sekadar poin silabus, tetapi juga dipraktikkan dengan prinsip memberikan keteladanan. Selain itu menjadikannya sebagai tatanan nilai dengan melibatkan semua elemen, dan membangun kemitraan dan jejaring pendidikan, khususnya guru, keluarga, dan masyarakat.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan di SD Negeri 03 Menteng yakni, sapa guru dan karyawan sekolah kepada siswa di pagi hari, mengadakan apel pagi untuk menginformasikan kegiatan sekolah, menyanyikan lagu wajib nasional, berdoa bersama berdasarkan doktrin masing-masing.
Selanjutnya ada SD Negeri 12 Pagi, Rawamangun, Jakarta. Penerapan pendidikan abjad di sekolah ini dilakukan melalui beberapa jalur. Di antaranya pembelajaran intrakurikuler proses pembelajaran tidak hanya dilakukankan di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas dengan pemanfaatan akomodasi berguru yang beragam, penampilan gelar seni dan kreativitas secara periodik.
Dalam proses pembelajaran sekolah melaksanakan penyesuaian merapihkan sepatu sebelum masuk ke kelas, izin ke guru ketika meninggalkan kelas, menyanyikan lagu Indonesia Raya, motivasi wali kelas, penilaian kelengkapan seragam.
Pembiasaan yang dilakukan sekolah ketika jam istirahat sekolah, yakni penyesuaian jujur di kantin kejujuran, salat berjamaah, membuang sampah pada tempatnya. Pembiasaan yang dilakukan ketika pulang sekolah yaitu salam dan salim kepada guru. Kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan melalui minat dan talenta siswa.