Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menjadi salah satu menteri yang terkena reshuffle, penggantinya yaitu Muhadjir Effendy. Sebagai menteri, dirinya hanya menjalankan visi dan misi milik Presiden Jokowi.
”Saya itu pembantu presiden. Tugasnya yaitu menjalankan program-program pemerintah,” katanya seusai sertijab dengan Anies Baswedan di gedung Kemendikbud, yang kutip dari JPNN (28/07/2016).
Guru besar sosiologi Universitas Negeri Malang (UM) itu membeberkan, ada dua kiprah utama yang diberikan presiden kepadanya, yakni mempertajam pendidikan vokasi dan melakukan kartu Indonesia berakal (KIP).
Menurut Muhadjir, kegiatan Indonesia berakal itu terkait dengan kesenjangan jalan masuk belajar. Sedangkan pendidikan vokasi terkait dengan penyediaan tenaga kerja terampil.
Sementara itu, ketika disinggung soal kurikulum dan guru, Muhadjir menuturkan, tidak ada duduk kasus berarti. Dia menyatakan akan melanjutkan kegiatan kurikulum yang ketika ini sudah berjalan.
Sedangkan untuk urusan guru, Muhadjir menyampaikan merupakan duduk kasus laten di dunia pendidikan. ”Urusan guru itu duduk kasus klasik. Terkait guru tidak tetap, kompetensi, dan kesejahteraan,” ujarnya.