Biaya sertifikasi yang harus dibayar guru menurut taksiran kalangan sekolah tinggi tinggi yakni Rp 7 juta per semester. |
Baca juga: Guru Harus Bayar Sendiri untuk Ikut Sertifikasi
Proses sertifikasi tetap dilaksanakan di kampus Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNYS), salah satu LPTK, Rochmat Wahab menyampaikan durasi sertifikasi untuk guru Taman Kanak-kanak dan SD yakni satu semester. Sedangkan untuk guru SMP, SMA, dan Sekolah Menengah kejuruan durasi sertifikasi selama dua semester.
Menurut Rochmat biaya untuk sertifikasi ini digunakan untuk kebaikan guru sendiri. Sebab sehabis mendapat akta profesi, guru berhak mendapat Tunjangan Profesi Guru (TPG). Bagi guru PNS besaran pemberian setara dengan honor pokok dan untuk guru non-PNS mendapat TPG sebesar Rp 1,5 juta per bulan.
Pemerintah ke depan hanya membayar TPG saja. Sedangkan biaya untuk memperoleh sertifikasi, ditanggung masing-masing guru. Kebijakan ini memang dapat memicu polemik di masyarakat. Rochmat berharap para guru memaknai biaya sertifikasi sampai Rp 14 juta itu sebagai investasi, layaknya mau kuliah S2.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Sumarna Surapranata yang lansir dari JPNN (17/09/15) membenarkan bahwa tahun depan berlaku kebijakan sertifikasi mandiri, yaitu sertifikasi yang biayanya ditanggung guru sendiri. Aturan ini berlaku bagi guru yang mengajar sehabis tahun 2005.
Guru dalam jabatan yang gres bekerja per 1 Januari 2006 berjumlah 547.154 orang guru. Mereka inilah yang harus menanggung biaya sertifikasinya sendiri-sendiri. Pranata beralasan bahwa dalam UU 14/2005 wacana Guru dan Dosen kewajiban pemerintah memang menanggung biaya sertifikasi guru yang bekerja semenjak sebelum 2005.