Kemendikbud akan merekrut 7.000 Guru Garis Depan (GGD) yang akan dikirim ke 93 kabupaten. |
"GGD merupakan kebijakan afirmasi Kemendikbud melalui penempatan guru PNS di kawasan terdepan, terluar", kata Mendikbud, Anies Baswedan yang kutip dari Republika (16/05/2016).
Penyelesaian problem pendidikan di kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) merupakan salah satu jadwal Nawacita Presiden Jokowi. Program itu akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangkan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca juga: Presiden Jokowi Janji Angkat Kesejahteraan Guru
"Nawacita akan dicapai melalui peningkatan kualitas pendidikan belum dewasa Indonesia. Termasuk di kawasan terdepan serta memperlihatkan layanan pendidikan, mengatasi kekurangan guru dan pemerataan guru di seluruh wilayah Indonesia,” kata Anies.
Penempatan 7.000 GGD ke 93 kabupaten ini menurut data dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Selain itu, penempatan dilakukan menurut proposal daerah.
Anies mengatakan, prioritas jadwal GGD sebetulnya dapat untuk para guru honorer. Menurutnya, kebanyakan guru berkeinginan sekali untuk diangkat menjadi PNS. Namun, lanjutnya, mereka enggan ditempatkan di kawasan terdepan.
Kriteria mengikuti jadwal ini sangat sederhana, yaitu harus memenuhi persyaratan menjadi guru. Hal yang terpenting ialah pengalaman mengajar di kawasan terdepan sebelumnya. Syarat ini ditentukan sebab akan sulit menempatkan guru yang belum pernah sama sekali mengajar di kawasan terdepan.