Pelatihan guru usai UKG akan digelar pada bulan Mei 2016. Ada tiga jenis training yaitu tatap muka, online, dan campuran. |
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Sumarna Surapranata mengatakan, training guru akan diselenggarakan pada bulan Mei 2016 mendatang. Terdapat tiga jenis pelatihan yaitu tatap muka, dalam jaringan, dan campuran.
Pelatihan tatap muka akan diberikan kepada 400 ribu guru, sementara dalam jaringan atau online kepada 1,9 juta. Sedangkan sekira 600 ribu guru diberikan training adonan yang mengombinasikan training tatap muka dan dalam jaringan.
"Pelatihan tatap muka diberikan kepada guru yang secara geografis tempat tinggalnya jauh dan tidak ada jalan masuk internet. Sementara training dengan metode adonan diberikan kepada guru yang nilai UKG rendah, sehingga perlu adanya kombinasi metode training tatap muka dan dalam jaringan,” kata Pranata yang kutip dari Okezone (22/01/16).
Sekitar 2,9 guru telah mengikuti UKG yang diselenggarakan pada November 2015 lalu. Hasilnya, separuh guru menerima nilai di bawah standar yang ditetapkan yakni 5,5. Untuk itu akan diadakan bagi training pada guru-guru tersebut. Sementara guru yang menerima nilai tinggi akan menjadi mentor pada training guru tersebut.
Baca juga: Inilah Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) Tahun 2015
Nilai rata-rata hasil UKG di seluruh Indonesia yaitu 53,02. Hanya tujuh kawasan yang mempunyai nilai rerata di atas standar yakni Jawa Tengah dengan nilai rerata 61,52, DKI Jakarta 60,78, Jawa Timur 58,94, Bali 58,22, Bangka Belitung 56,94, Jawa Barat dengan nilai rerata 56,91, dan Kepulauan Riau dengan nilai rerata 56,57.
UKG bertujuan untuk pemetaan kompetensi guru khususnya ranah pedadogik dan profesional pada bidang yang sesuai dengan akta pendidik. Hasil UKG tersebut juga dipakai sebagai alat kontrol pelaksanaan evaluasi kinerja guru, memilih materi dan contoh training guru, serta materi pertimbangan derma penghargaan dan apresiasi kepada guru.