Showing posts with label Bimbingan di SD. Show all posts
Showing posts with label Bimbingan di SD. Show all posts

Panduan Operasional Bimbingan Konseling Di Sd

7:21:00 AM
Panduan Operasional Bimbingan Konseling di SD Panduan Operasional Bimbingan Konseling di SD
Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan bab integral dalam layanan pendidikan.
Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah menerbitkan Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling untuk SD (SD). Panduan tersebut harus dijadikan pola dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SD alasannya Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan bab integral dalam layanan pendidikan.

Peserta didik sekolah dasar berada pada usia emas perkembangan dan merupakan masa membangun pengalaman berguru awal yang bermakna. Pada usia ini penerima didik berada pada masa peka dalam membuatkan seluruh potensi dan kecerdasan otak mencapai 80%. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dan guru kelas/mata pelajaran mempunyai kiprah penting untuk menunjukkan ransangan yang sempurna sehingga otak berkembang dan berfungsi secara optimal untuk mendukung kematangan semua aspek perkembangan.

Perkembangan yang optimal pada usia di Sekolah Dasar menjadi fondasi yang berpengaruh bagi perkembangan pada tahap-tahap berikutnya. Pengalaman berguru awal yang menyenangkan dan bermakna bagi anak mendorong anak untuk memahami fungsi berguru bagi dirinya dan memotivasi untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Baca juga: Pengalaman Masa Lalu Berpengaruh Terhadap Minat Belajar Siswa

Masa sekolah di SD merupakan waktu yang baik bagi penerima didik untuk membuatkan konsep diri dan perasaan bisa serta percaya diri sebagai pembelajar. Peserta didik mulai membuatkan keterampilan mengambil keputusan, berkomunikasi, dan keterampilan hidup. Di samping itu, penerima didik juga membuatkan dan menguasai perilaku yang sempurna terhadap sekolah, diri sendiri, teman sebaya, kelompok sosial, dan keluarga.

Guru bimbingan dan konseling atau konselor di SD sanggup diangkat dengan cakupan kiprah pada setiap sekolah atau di tingkat gugus sekolah untuk membantu guru membuatkan potensi dan mengentaskan problem penerima didik. Guru bimbingan dan konseling atau konselor di tingkat gugus berkantor di sekolah induk yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dalam kondisi sekolah induk tidak mempunyai ruang yang cukup, maka berkantor di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan atau unit pendidikan yang setingkat.

Melalui Surat Kemendikbud Nomor 4681/B/KS/2017, Kemendikbud meminta semua sekolah mendownload buku Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Untuk SD, SMP, SMA, dan SMK. Buku Panduan Bimbingan dan Konseling Untuk SD, SMP, SMA, dan Sekolah Menengah kejuruan (dalam satu file rar) sanggup didownload di sini.

Panduan Operasional Bimbingan Konseling Di Sd

7:21:00 AM
Panduan Operasional Bimbingan Konseling di SD Panduan Operasional Bimbingan Konseling di SD
Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan bab integral dalam layanan pendidikan.
Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah menerbitkan Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling untuk SD (SD). Panduan tersebut harus dijadikan pola dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SD alasannya Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan bab integral dalam layanan pendidikan.

Peserta didik sekolah dasar berada pada usia emas perkembangan dan merupakan masa membangun pengalaman berguru awal yang bermakna. Pada usia ini penerima didik berada pada masa peka dalam membuatkan seluruh potensi dan kecerdasan otak mencapai 80%. Guru bimbingan dan konseling atau konselor dan guru kelas/mata pelajaran mempunyai kiprah penting untuk menunjukkan ransangan yang sempurna sehingga otak berkembang dan berfungsi secara optimal untuk mendukung kematangan semua aspek perkembangan.

Perkembangan yang optimal pada usia di Sekolah Dasar menjadi fondasi yang berpengaruh bagi perkembangan pada tahap-tahap berikutnya. Pengalaman berguru awal yang menyenangkan dan bermakna bagi anak mendorong anak untuk memahami fungsi berguru bagi dirinya dan memotivasi untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Baca juga: Pengalaman Masa Lalu Berpengaruh Terhadap Minat Belajar Siswa

Masa sekolah di SD merupakan waktu yang baik bagi penerima didik untuk membuatkan konsep diri dan perasaan bisa serta percaya diri sebagai pembelajar. Peserta didik mulai membuatkan keterampilan mengambil keputusan, berkomunikasi, dan keterampilan hidup. Di samping itu, penerima didik juga membuatkan dan menguasai perilaku yang sempurna terhadap sekolah, diri sendiri, teman sebaya, kelompok sosial, dan keluarga.

Guru bimbingan dan konseling atau konselor di SD sanggup diangkat dengan cakupan kiprah pada setiap sekolah atau di tingkat gugus sekolah untuk membantu guru membuatkan potensi dan mengentaskan problem penerima didik. Guru bimbingan dan konseling atau konselor di tingkat gugus berkantor di sekolah induk yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dalam kondisi sekolah induk tidak mempunyai ruang yang cukup, maka berkantor di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan atau unit pendidikan yang setingkat.

Melalui Surat Kemendikbud Nomor 4681/B/KS/2017, Kemendikbud meminta semua sekolah mendownload buku Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan Dan Konseling Untuk SD, SMP, SMA, dan SMK. Buku Panduan Bimbingan dan Konseling Untuk SD, SMP, SMA, dan Sekolah Menengah kejuruan (dalam satu file rar) sanggup didownload di sini.

Memberi Pola Aktual Sebagai Upaya Membentuk Abjad Penerima Didik

6:14:00 AM
Memberi Contoh Positif Sebagai Upaya Membentuk Karakter Peserta Didik Memberi Contoh Positif Sebagai Upaya Membentuk Karakter Peserta Didik
Pramuka diperlukan sanggup mendidik aksara para akseptor didik menuju ke arah yang lebih positif.
Banyak cara dilakukan oleh forum pendidikan baik sekolah dasar maupun menengah untuk menyebarkan nilai-nilai faktual bagi akseptor didik, cara-cara tersebut dikemas dengan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan yang dilakukan di luar dan di dalam kelas. Pembelajaran nilai faktual tersebut sebagai upaya untuk menumbuh kembangkan aksara akseptor biar memiliki kepribadian yang baik dalam bertingkah laku.

Yang paling penting dalam pembelajaran aksara bagi akseptor didik yakni suri taulan dari sang pendidik, guru sebagai pendidik harus menjadi panutan yang bukan hanya sekedar membuktikan perihal sifat baik dan sifat jelek tetapi harus mengutamakan pola secara eksklusif kepada anak didikmya.

Pepatah menyampaikan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Kalimat sederhana namun mengandung makna perihal bagaimana pendidikan aksara disampaikan kepada akseptor didik dengan pola yang baik, eksklusif dan bertanggung jawab. Prilaku seorang pendidik akan ditiru sebagai kebenaran dalam bersikap dan berprilaku, kehati-hatian dalam bertindak dan prilaku yang baik seorang pendidik harus lebih diutamakan sebagai bab dalam pembelajaran karakter.

Karakter yakni nilai-nilai yang khas, baik watak, etika atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi banyak sekali kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, bersikap, berucap dan bertingkah laris dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Karakter yakni perjuangan sadar dan terpola untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan akseptor didik guna membangun aksara pribadi dan/ atau kelompok yang unik baik sebagai warga negara.

Pendidikan aksara merupakan aspek yang sangat penting bagi perkembangan generasi muda asat ini, bangsa yang memiliki aksara akan dihormati oleh bangsa lain sebagai bangsa yang sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan berkepribadian, Tersirat dalam UU RI No 20 tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional; merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional yang harus dipakai dalam menyebarkan upaya pendidikan di Indonesia pasal 3 UU Sikdiknas menyebutkan “Pendidikan Nasional berfungsi menyebarkan dan membantu tabiat serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi, akseptor didik biar menjadi insan yang beriman yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, sanggup berdiri diatas kaki sendiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Baca juga: Benarkah Karakter Moral (Budi Pekerti) Harus Diajarkan?

Salah satu pendidikan aksara yang sering dilaksanakan oleh forum pendidikan diantaranya yakni Pramuka, Di dalam pramuka bukanlah bahan atau isi pelajaran yang lebih dipentingkan melainkan melahirkan dan menumbuhkan sikap-sikap serta perbuatan-perbuatan yang baik yang akan membentuk intelegensia, kekuatan jasmani dan aksara dari diri tersebut. Hal tersebut terlihat pada cara kerja ,dimana mereka diajak untuk bekerja sama dalam satu tim dalam mencapai satu tujuan yang sama, sehingga dalam kelompok tersebut sanggup terlihat latihan dalam berdemokrasi, bekerjasama, saling menghargai, saling bantu dan sifat faktual lainnya.

Pramuka sebagai ekstrakulikuler di sekolah sanggup menjadi sarana seorang guru untuk menanamkan pendidikan aksara kepada para akseptor didiknya. Melalui aktivitas Pramuka diperlukan sanggup mendidik aksara para akseptor didik menuju ke arah yang lebih positif. Oleh alasannya itu, aktivitas Pramuka sanggup menjadi suatu sarana dalam mendidik aksara akseptor didik.

Pada akhirnya, apapun kegiatannya kalau tidak dibarengi dengan pola yang kongkrit dalam keseharian, jangan harap pendidikan aksara akan tercapai sesuai tujuan yang diharapkan, kita rindu para pemimpin yang baik, bertanggung jawab, dan mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau golongan. Kita sangat miris kalau melihat para pemimpin bangsa yang tidak henti-hentinya mempertontonkan hal hal yang kurang baik dalam pembentukan karakter. semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk berbuat faktual sebagai upaya membentuk aksara generasi muda yang akan memimpin bangsa.

*) DITULIS OLEH AYI WAHYUDIN. GURU SDN CIKIDANG, UPTD Taman Kanak-kanak SD KECAMATAN RANCABALI KAB BANDUNG