Presiden Jokowi menyatakan oke full day school dan akan lebih dulu diuji coba di sejumlah sekolah. |
Baca juga: Sabtu Libur Sekolah Tinggal Tunggu Restu Presiden
"Ini masih dimatangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Masih dicoba di satu, dua tiga provinsi. Terutama di sekolah yang siap," kata Jokowi yang kutip dari Kompas (20/09/16).
Menurutnya, kegiatan full day school bukan hanya menekankan pada nilai di atas kertas, tetapi juga penghargaan atas penanaman nilai etika, kecerdikan pekerti, dan kerja keras.
"Kita ingin pendidikan watak kita, kecerdikan pekerti kita, sopan santun, kerja keras dan huruf optimistis itu ada pada belum dewasa kita. Ini penting sekali terutama untuk pendidikan dasar," kata Jokowi.
"Sudah disampaikan perihal 'full day school' yang akan dicoba di beberapa provinsi untuk menanamkan nilai-nilai itu. Tanpa nilai-nilai itu, identitas kita akan hilang," imbuhnya.
Terpisah, Staf Ahli Mendikbud Bidang Pendidikan Karakter Arie Budiman mengatakan, Kemendikbud akan menerapkan full day school secara nasional dengan sistem piloting (percontohan). Proyek percontohan ini diterapkan mulai tahun pelajaran 2017/2018.
Untuk merealisasikan rencana piloting, Kemendikbud telah melaksanakan serangkaian kegiatan. Di antaranya ialah konsultasi publik. Kemudian menghimpun praktik baik (best practice) dari sekolah-sekolah yang telah menerapkan full day school.
"Yang tidak kalah penting, Kemendikbud mengkaji penentuan kriteria sekolah target piloting," kata Arie yang kutip dari JPNN (20/9/16).
Untuk pemanasan piloting, Arie menyampaikan akan dimulai semester genap tahun pelajaran 2016/2017 pada Januari tahun depan yang disebutnya pra-piloting. Di fase pra-piloting ini jumlah sekolah yang ditunjuk Kemendikbud untuk menjalankan full day school sangat terbatas sekali.