Banyak guru mengeluh kesulitan menerapkan Kurikulum 2013 (K-13). Keluhan guru ini banyak masuk dari sejumlah tempat ke layanan pengaduan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Masalah ini muncul di sekolah-sekolah yang gres mulai menerapkan K-13 tahun ini.
Baca juga: Kurikulum 2013 Membuat Stress Guru
"Aturan Kemendikbud jelas. K-13 di sekolah yang gres melakukan diterapkan di kelas I, IV, VII, dan X," kata Sekjen FSGI Retno Listyarti yang kutip JPNN (26/07/2016).
Menurut Retno, ada sekolah yang menerapkan K-13 untuk kelas lain. Itu menciptakan guru yang belum dilatih K-13 menjadi bingung. Buku pembelajaran berbasis K-13 juga belum ada.
Dinas pendidikan seharusnya mengikuti instruksi Kemendikbud. Kelas-kelas yang belum waktunya menerapkan K-13 tetap menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Menurutnya, guru tetap butuh pembinaan K-13 semoga tidak resah dalam mengajar.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno membenarkan bahwa tidak semua kelas di sekolah yang gres menjalankan K-13 diajar menggunakan K-13.
Sekolah yang gres menerapkan K-13 tahun ini dibutuhkan mengikuti aktivitas Kemendikbud. Tidak ada yang mendahului dengan menerapkan K-13 di semua tingkat kelas. Kecuali sekolah yang sudah tiga tahun menjalankan K-13, seluruh tingkat sudah menggunakan K-13.
Tahun ini Kemendikbud menambah sekolah pelaksana K-13. Total di semua jenjang, ada 38 ribuan unit sekolah yang gres menjalankan K-13. Sebelumnya jumlah sekolah yang telah menjalankan K-13 sekitar 17 ribu. Jadi, secara keseluruhan, tahun ini ada 55 ribu sekolah.