"Ditargetkan pada 2019 seluruh sekolah di Indonesia sudah menerapkan K-13 yang telah direvisi," |
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, implementasi kurikulum pengganti KTSP tersebut dilakukan secara bertahap.
Juli mendatang ditargetkan 25 persen sekolah sudah menerapkan K-13. Tahun depan, jumlah sekolah tersebut akan bertambah menjadi 35 persen. Lalu pada 2018 bertambah menjadi 60 persen sekolah.
"Ditargetkan pada 2019 seluruh sekolah di Indonesia sudah menerapkan K-13 yang telah direvisi," kata Hamid yang kutip dari JPNN (26/03).
Pemerintah optimis seluruh sekolah yang menerapkan K-13 akan gampang mengimplementasikannya, alasannya ialah metode yang lebih sederhana dan ringkas.
Baca juga: Lebih Sederhana, K-13 Diberlakukan Lagi Juli
Di sisi lain, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno menyampaikan evaluasi ganda tidak diberlakukan lagi.
Sebagai pola evaluasi spiritual, yang sebelumnya juga diwajibkan bagi guru Matematika dan Bahasa, sekarang tidak lagi. Penilaian spiritual diserahkan kepada guru Agama dan PKn.
"Penilaian spiritual kami kembalikan ke titahnya. K-13 juga mengedepankan pembelajaran aktif, jadi tidak hanya pemaparan slide saja. Antara guru dan murid saling interaktif," kata Totok.