Showing posts with label PTK. Show all posts
Showing posts with label PTK. Show all posts

Seberapa Pentingkah Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran?

9:41:00 PM
Penelitian tindakan kelas sanggup menjembatani kesenjangan antara teori dengan praktek pembelajaran.
Penelitian tindakan yaitu nama yang diberikan kepada suatu gerakan yang secara umum semakin berkembang dalam bidang penelitian pendidikan. Gerakan tersebut mendorong seorang guru untuk melaksanakan evaluasi kembali terhadap praktek pembelajaran yang dilakukannya dengan maksud untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bagi guru maupun akseptor didiknya.

Dalam pembelajaran di kelas secara reguler dihadapkan pada sasaran pembelajaran yang harus diampu. Kegiatan penelitian tindakan ini bertujuan untuk melaksanakan suatu pendekatan terhadap proses pembelajaran dan memandang guru sebagai hakim terbaik terhadap keseluruhan pengalaman pembelajaran.

Baca juga: Pembelajaran Berbasis Penelitian Tindakan Kelas

Dengan demikian, penelitian tindakan kelas sanggup menjembatani kesenjangan antara teori dengan praktek pembelajaran bahkan guru didorong untuk menyebarkan diri melalui konsep-konsep dan teorinya. Penerapan penelitian tindakan kelas memosisikan guru sebagai seorang penelilti yang berkolaborasi dan melaksanakan penelitian bersama rekan-rekannya, yaitu para akseptor didik dan orang-orang yang terlibat di sekitarnya, sehingga guru didorong untuk sadar bersikap ilmiah dan profesional, sehingga bisa menyebarkan kompetensinya secara optimal, baik kompetensi profesional, sosial, maupun kompetensi personal dan spiritual.

Syarat ketercapaian sebuah pembelajaran dibuktikan dengan adanya (tolok ukur) indikator ketercapaian bahan dimana ada ketetapan Kompetensi dasar dalam setiap pembelajaran. Berkaitan pula dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang harus dicapai oleh akseptor didik. Penetapan KKM tersebut sanggup ditentukan melalui prasyarat tertentu semisal daya dukung guru, intake siswa, ketersediaan sarana prasarana dan tingkat kesulitan bahan pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya, masih banyak guru yang melaksanakan kesalahan dalam memknai PTK ini. Kesalahan umum yang sering dilakukan contohnya berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, seringkali yang ditonjolkan yaitu aktifitas gurunya bukan aktifitas akseptor didik.

Aspek yang harus ditonjolkan dalam pelaksanaan PTK yaitu perbaikkan proses atau peningkatan kualitas pembelajaran. Persiapan awal yang biasa dilakukan dalam pelaksanaan PTK ini yaitu menemukan kesenjangan bahan pembelajaran dengan ketercapaian kompetensi yang harus akseptor didik capai. Setelah melalui beberapa kali pengulangan melalui kegiatan remedial namun masih terdapat kesenjangan maka hal tersebut layak untuk dilakukan Penelitian Tindakan Kelas. Selanjutnya dilakukan penyusunan proposal, meliputi pelaksanaan maupun pelaporannya.

*) Ditulis oleh LIA KURNIAWATI, M.MPd. Praktisi pendidikan (Guru dan Dosen) di Kota Bandung

Pembelajaran Berbasis Penelitian Tindakan Kelas

12:02:00 AM
Pembelajaran Berbasis Penelitian Tindakan Kelas Pembelajaran Berbasis Penelitian Tindakan Kelas
Penerapan pembelajaran berbasis penelitian tindakan kelas menjadi penting untuk dilaksanakan.
Pembelajaran pada siswa SD (SD) merupakan sebuah proses menanami dan proses menguasai sejumlah kemampuan pada siswa sekolah dasar mencakup proses menanami dan menguasai kemampuan pada aspek sikap, proses menanami dan menguasai kemampuan pada aspek pengetahuan,dan proses menanami dan menguasai kemampuan pada aspek keterampilan.

Yang dimaksud dengan proses menanami kompetensi yakni tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh guru dalam pembelajaran supaya siswa melaksanakan proses menguasai sejumlah kemampuan menurut tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Misalnya tujuan pembelajaran berbunyi:siswa bisa menjelaskan simbiose mutualisma. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah:
  • Guru menampilkan media pembelajaran, kemudian siswa diminta untuk mengamati media pembelajaran tersebut.
  • Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan menurut media pembelajaran dan siswa menjawab pertanyaan menurut hasil pengamatan pada media pembelajaran.
  • Guru mengajukan pertanyaan untuk membentuk konsep simbiose mutualisma dan siswa diminta untuk merumuskan konsepnya.
  • Guru menegaskan konsep simbiose mutualisma.
Dengan demikian guru melaksanakan sejumlah tahapan supaya siswanya belajar. Yang dimaksud dengan proses menguasai kompetensi yakni tahapan-tahapan yang harus dilakukan siswa dalam pembelajaran supaya tercapai sejumlah kemampuan sebagai hasil belajar. Misalnya siswa mencar ilmu perihal simbiose mutualisma, maka proses menguasai kompetensinya adalah:

  • Aktif mengamati media pembelajaran yang telah disiapkan.
  • Aktif menjawab dengan santun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru.
  • Aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru bersama siwa lain.
Dengan demikian tahapan-tahapan yang dilakukan siswa untuk menguasai hasil belajarnya yakni aktif mengamatif, aktif menjawab pertanyaan, aktif mengerjakan tugas.

Pembelajaran berbasis penelitian tindakan kelas merupakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas yang menjadi tanggung jawabnya tanpa melibatkan pihak lain sebagai pengamat. Peran pengamat dilakukan oleh guru itu sendiri. Dengan demikian guru melaksanakan pembelajaran dengan tetap memakai prinsip penelitian tindakan kelas di kelas yang menjadi tanggug jawabnya dan bukan di kelas lain.

Beberapa manfaat dari penerapan pembelajaran berbasis penelitian tindakan kelas adalah:
  • Guru tetap berada di kelas yang menjadi tanggung jawabnya alasannya tidak melaksanakan kiprah pengamatan di daerah lain.
  • Guru tidak perlu melaksanakan persiapan secara khusus untuk melayani pihak lain yang dilibatkan.
  • Guru laintidak dikorbankan jam pembelajarannya alasannya tidak perlu meninggalkan kelasnya untuk melaksanakan kiprah pengamat aktivitas pembelajaran.
  • Jam pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum tidak dikorbankan untuk diisi dengan aktivitas khusus penelitian bahan lain dari peneliti lain.
  • Siswa tidak mengalami situasi gres alasannya hanya bertemu dengan gurunya sendiri.
  • Semua bahan pelajaran menurut penetapan kurikulum semakin ditingkatkan mutu proses pembelajarannya.
  • Guru sendiri akan semakin bisa memperbaiki mutu pembelajarannya melalui proses penyesuaian penelitian dari waktu ke waktu secara berkesinambungan.
  • Mutu hasil mencar ilmu siswa akan semakin meningkat oleh adanya guru yang selalu memperbaiki mutu pembelajarannya.
  • Sekolah-sekolah yang mengalami kekurangan guru tidak perlu direpotkan dengan mendatangkan guru dari sekolah lain untuk kiprah pengamat aktivitas pembelajaran.
Berdasarkan manfaat di atas maka penerapan pembelajaran berbasis penelitian tindakan kelas menjadi penting untuk dilaksanakan mengingat pentingnya peningkatan mutu hasil mencar ilmu siswa. Kelemahan dari penerapan pembelajaran berbasis penelitian tindakan kelas yakni jikalau masih ada guru yang belum mempunyai kemampuan menilai secara terbuka mutu pelajarannya sendiri.

*) Ditulis dan dikirim oleh Aloysius Lega. Guru dan Kepala Sekolah di SDK Rokap Kecamatan Macang Pacar Kabupaten Manggarai Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Pentingnya Menyusun Rpp Yang Efisien Dan Lengkap

7:59:00 AM
 efektif dan lengkap berbasis penelitian tindakan kelas Pentingnya Menyusun RPP yang Efisien dan Lengkap
RPP yang efisien, efektif dan lengkap berbasis penelitian tindakan kelas.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan pedoman bagi guru dalam melakukan pembelajaran di kelasnya semoga pembelajaran sanggup dilaksanakan secara efisien, efektif dan lengkap.Yang dimaksud dengan efisien ialah pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan untuk setiap kali pertemuan atau setiap kali pembelajaran dilakukan.

Yang disebut efektif ialah pembelajaran yang dilakukan akan menimbulkan kemampuan menguasai tujuan pembelajaran bagi siswa. Dan yang dimaksud dengan lengkap ialah setiap kali melakukan pembelajaran sanggup dilaksanakan proses pembelajaran dan pengukuran kesannya mencakup pengukuran aspek sikap, pengukuran aspek pengetahuan dan pengukuran aspek keterampilan siswa. selain itu diukur juga mutu pelaksanaan pembelajaran.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan sebuah penelitian yang dilakukan di dalam kelas bertujuan memperbaiki mutu pembelajaran yang sanggup diukur dengan adanya perubahan aspek yang diteliti ke arah yang lebih meningkat. Perubahan aspek yang diteliti sanggup dilihat dari hasil analisis data yang dikumpulkan dengan memakai alat pengumpulan data menyerupai lembar pengamatan, lembar tes,lembar skala perilaku dan wawancara.

RPP yang efisien, efektif dan lengkap berbasis penelitian tindakan kelas merupakan sebuah pedoman bagi guru dalam melakukan pembelajaran di kelas yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1).Adanya tujuan pembelajaran yang lengkap dan sanggup diukur hasilnya. Disebut lengkap artinya ada rumusan tujuan pembelajaran yang mengukur aspek perilaku siwa, ada rumusan tujuan pembelajaran yang akan mengukur aspek pengetahuan siswa dan ada rumusan tujuan pembelajaran untuk mengukur aspek keterampilan siswa. Sebagai misalnya sanggup dilihat sebagai berikut:

Indikator pencapaian kompetensi Dasar: Siswa bisa memilih FPB bilangan lingkaran positif dengan memakai perkalian faktor prima.

Rumusan tujuan pembelajarannya adalah:
a.Aspek perilaku siswa.
1.Siswa bisa menunjukkan perilaku aktif dalam pembelajaran.
2.Siswa bisa menunjukkan perilaku kerjasama dalam pembelajaran.
3.Siswa bisa menunjukkan perilaku santun dalam pembelajaran.

b.Aspek pengetahuan.
1.Siswa bisa memilih FPB dari dua bilangan lingkaran positif dua angka dengan memakai perkalian faktor prima.
2.Siswa bisa memilih FPB dari tiga bilangan lingkaran positif dua angka dengan memakai perkalian faktor prima.

c.Aspek keterampilan.
1.Siswa bisa menunjukkan kebersihan hasil pekerjaan.
2.Siswa bisa menunjukkan kerapihan hasil pekerjaan.

2).Adanya data yang harus dikumpulkan untuk setiap kali melakukan pembelajaran mencakup data aspek perilaku siswa,aspek pengetahuan siswa,aspek keterampilan siswa serta aspek mutu pembelajaran yang dilakukan.

3).Adanya alat pengumpulan data untuk setiap kali melakukan pembelajaran mencakup alat untuk mengukur aspek perilaku siswa, aspek pengetahuan siswa dan aspek keterampilan siswa, juga alat untuk mengukur mutu pembelajaran bagi siswa.

4).Adanya lembar analisis data yang telah dikumpulkan.Hasil analisis ini dipakai untuk mencermati imbas pelaksanaan pembelajaran terhadap penguasaan tujuan pembelajaran bagi siswa, apakah pengaruhnya tetap, berkurang atau meningkat, juga dipakai sebagai materi refleksi bagi guru terhadap mutu pembelajaran yaitu apakah mutu pembelajaran tetap, berkurang atau meningkat.

Adanya kenyataan bahwa RPP yang disusun guru masih ada yang belum efisien, belum efektif dan belum lengkap. Hal ini sanggup diamati adanya pelaksanaan pembelajaran yang materi pelajaran belum tamat sementara waktu pelajaran telah habis, adanya rumusan tujuan pembelajaran yang belum lengkap, adanya pengukuran kemampuan siswa yang menekankan pada satu aspek saja, belum adanya pengumpulan data pencapaian tujuan pembelajaran,belum adanya alat pengumpulan data,belum adanya analisis pencapaian tujuan pembelajaran dan belum adanya pengumpulan dan analisis data terkait mutu pelaksanaan pembelajaran.

Penyebab adanya kenyataan tersebut ialah adanya guru belum berusaha memperbaiki mutu proses dan hasil pembelajaran,adanya pengetahuan yang kurang memadai perihal menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang bermutu, kurangnya tugas wadah KKG, kurangnya keterlibatan guru dalam aktivitas profesi dan kurangnya kesempatan bagi guru untuk ikut serta dalam aktivitas ilmiah. Sebagai solusinya, guru perlu meningkatkan kemampuannya dan ditingkatkan kemampuannya menyusun RPP yang efisien, efektif dan lengkap berbasis penelitian tindakan kelas.

Akhirnya, mudah-mudahan goresan pena ini sanggup mempunyai kegunaan bagi penulis sendiri, teman-teman guru di SDK Rokap Kecamatan Macang Pacar kabupten Manggarai Barat dan teman-teman guru lainnya serta pemerintah sekiranya berkenan.

*) Ditulis dan dikirim oleh Aloysius Lega. Guru dan Kepala SD Kristen Rokap di Kecamatan Macang Pacar Kabupaten Manggarai Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur.