Penelitian tindakan kelas sanggup menjembatani kesenjangan antara teori dengan praktek pembelajaran. |
Dalam pembelajaran di kelas secara reguler dihadapkan pada sasaran pembelajaran yang harus diampu. Kegiatan penelitian tindakan ini bertujuan untuk melaksanakan suatu pendekatan terhadap proses pembelajaran dan memandang guru sebagai hakim terbaik terhadap keseluruhan pengalaman pembelajaran.
Baca juga: Pembelajaran Berbasis Penelitian Tindakan Kelas
Dengan demikian, penelitian tindakan kelas sanggup menjembatani kesenjangan antara teori dengan praktek pembelajaran bahkan guru didorong untuk menyebarkan diri melalui konsep-konsep dan teorinya. Penerapan penelitian tindakan kelas memosisikan guru sebagai seorang penelilti yang berkolaborasi dan melaksanakan penelitian bersama rekan-rekannya, yaitu para akseptor didik dan orang-orang yang terlibat di sekitarnya, sehingga guru didorong untuk sadar bersikap ilmiah dan profesional, sehingga bisa menyebarkan kompetensinya secara optimal, baik kompetensi profesional, sosial, maupun kompetensi personal dan spiritual.
Syarat ketercapaian sebuah pembelajaran dibuktikan dengan adanya (tolok ukur) indikator ketercapaian bahan dimana ada ketetapan Kompetensi dasar dalam setiap pembelajaran. Berkaitan pula dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang harus dicapai oleh akseptor didik. Penetapan KKM tersebut sanggup ditentukan melalui prasyarat tertentu semisal daya dukung guru, intake siswa, ketersediaan sarana prasarana dan tingkat kesulitan bahan pembelajaran.
Dalam pelaksanaannya, masih banyak guru yang melaksanakan kesalahan dalam memknai PTK ini. Kesalahan umum yang sering dilakukan contohnya berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, seringkali yang ditonjolkan yaitu aktifitas gurunya bukan aktifitas akseptor didik.
Aspek yang harus ditonjolkan dalam pelaksanaan PTK yaitu perbaikkan proses atau peningkatan kualitas pembelajaran. Persiapan awal yang biasa dilakukan dalam pelaksanaan PTK ini yaitu menemukan kesenjangan bahan pembelajaran dengan ketercapaian kompetensi yang harus akseptor didik capai. Setelah melalui beberapa kali pengulangan melalui kegiatan remedial namun masih terdapat kesenjangan maka hal tersebut layak untuk dilakukan Penelitian Tindakan Kelas. Selanjutnya dilakukan penyusunan proposal, meliputi pelaksanaan maupun pelaporannya.
*) Ditulis oleh LIA KURNIAWATI, M.MPd. Praktisi pendidikan (Guru dan Dosen) di Kota Bandung